𝗩𝗮𝗹𝗶𝗱𝗮𝘀𝗶 𝗜𝗚𝗔 𝟮𝟬𝟮𝟱 𝗱𝗶 𝗕𝗮𝗹𝗶: 𝗘𝗳𝗶𝘀𝗶𝗲𝗻𝘀𝗶 𝗣𝗪𝗔 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘀𝘂𝗸𝘀𝗲𝘀𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗲𝗹𝗼𝗹𝗮𝗮𝗻 𝗦𝗮𝗺𝗽𝗮𝗵 𝗕𝗲𝗿𝗯𝗮𝘀𝗶𝘀 𝗦𝘂𝗺𝗯𝗲𝗿 - LENSA BALI

Hot


Sabtu, 22 November 2025

𝗩𝗮𝗹𝗶𝗱𝗮𝘀𝗶 𝗜𝗚𝗔 𝟮𝟬𝟮𝟱 𝗱𝗶 𝗕𝗮𝗹𝗶: 𝗘𝗳𝗶𝘀𝗶𝗲𝗻𝘀𝗶 𝗣𝗪𝗔 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘀𝘂𝗸𝘀𝗲𝘀𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗲𝗹𝗼𝗹𝗮𝗮𝗻 𝗦𝗮𝗺𝗽𝗮𝗵 𝗕𝗲𝗿𝗯𝗮𝘀𝗶𝘀 𝗦𝘂𝗺𝗯𝗲𝗿


Validasi IGA 2025 di Bali Efisiensi PWA dan Kesuksesan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber

DENPASAR, Lensabali.id – Tim IGA 2025 melakukan validasi lapangan ke sejumlah OPD di lingkungan Pemprov Bali pada Jumat (21/11), guna mencocokkan data inovasi dengan kondisi aktual. Tim yang terdiri dari akademisi, perwakilan IPDN, dan Kompas TV ini juga meninjau beberapa lokasi luar OPD yang terkait dengan inovasi daerah.

Selain mendatangi OPD, rombongan mengunjungi Bandara I Gusti Ngurah Rai, Hotel Westin Nusa Dua, hingga Desa Adat Cemenggaon di Celuk, Sukawati yang menjadi nominator berkat keberhasilan pengelolaan sampah berbasis sumber.

Di Diskominfos Bali, tim penilai melihat langsung operasional aplikasi We Love Bali, platform pembayaran PWA yang sepenuhnya dikembangkan internal. “Sistem ini mendukung pemungutan PWA melalui QR code, dan mobile checker sudah berjalan,” ujar Sekretaris Diskominfos Bali, Gusti Ngurah Kama Wijaya.

Aplikasi tersebut kini diakses wisatawan dari 162 negara. Dinas Pariwisata menyediakan layanan pendampingan turis, dan Kepala Dinas, I Nyoman Sumarajaya, menegaskan terus mempercepat integrasi sistem. “Kami berupaya menekan loss wisatawan yang belum membayar PWA,” katanya.

Hingga Oktober 2025, penerimaan PWA telah menembus Rp320 miliar dan ditargetkan mencapai Rp380 miliar pada akhir tahun. 
 
Validasi IGA 2025 di Bali Efisiensi PWA dan Kesuksesan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber

Tim penilai juga menyoroti inovasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) yang menjadi pilar menuju Bali Bersih Sampah 2027. Untuk melihat praktik langsung, mereka berkunjung ke Desa Adat Cemenggaon.

Desa ini menerapkan pola PESAN-PEDE, kombinasi kearifan lokal dan filosofi Tri Hita Karana dalam Perarem yang mewajibkan pemilahan sampah rumah tangga. Setiap keluarga memiliki Teba Modern untuk mengolah sampah organik.

Sebelum inovasi ini diterapkan, sekitar 1,2 ton sampah dikirim ke TPA Temesi setiap hari. Kini, residu hanya tersisa satu pick up per minggu, sementara sampah anorganik ditangani Bank Sampah Sami Asri.

Tim IGA menilai Cemenggaon sebagai contoh penerapan PSBS yang efektif dan mudah direplikasi. Gubernur Koster menegaskan inovasi diperlukan untuk menjaga kualitas pariwisata Bali yang menopang lebih dari separuh devisa pariwisata nasional.

Hasil penilaian IGA 2025 nantinya menentukan daerah yang berhak menerima penghargaan inovasi terbaik tahun ini. (hms/ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar