𝗛𝗮𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗣𝗲𝗿𝘁𝘂𝗸𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗻𝗶 𝗟𝗼𝗻𝗴 𝗬𝗮𝗻, 𝗚𝘂𝗯𝗲𝗿𝗻𝘂𝗿 𝗞𝗼𝘀𝘁𝗲𝗿 𝗧𝗲𝗴𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗣𝗲𝗹𝗲𝘀𝘁𝗮𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗕𝘂𝗱𝗮𝘆𝗮 𝗟𝘂𝗵𝘂𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗼𝗺𝗶𝘁𝗺𝗲𝗻 𝗣𝗲𝗿𝘀𝗮𝘂𝗱𝗮𝗿𝗮𝗮𝗻 - LENSA BALI

Hot


Jumat, 07 November 2025

𝗛𝗮𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗣𝗲𝗿𝘁𝘂𝗸𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗻𝗶 𝗟𝗼𝗻𝗴 𝗬𝗮𝗻, 𝗚𝘂𝗯𝗲𝗿𝗻𝘂𝗿 𝗞𝗼𝘀𝘁𝗲𝗿 𝗧𝗲𝗴𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗣𝗲𝗹𝗲𝘀𝘁𝗮𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗕𝘂𝗱𝗮𝘆𝗮 𝗟𝘂𝗵𝘂𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗼𝗺𝗶𝘁𝗺𝗲𝗻 𝗣𝗲𝗿𝘀𝗮𝘂𝗱𝗮𝗿𝗮𝗮𝗻


Hadiri Pertukaran Seni Long Yan, Gubernur Koster Tegaskan Semangat Pelestarian Budaya Luhur dan Komitmen Persaudaraan

BADUNG, Lensabali.id – Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri Pertukaran Seni Budaya Warga Long Yan dari Mancanegara di Jimbaran, Jumat (7/11). Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya pelestarian budaya luhur sebagai dasar mempererat hubungan antarbangsa melalui diplomasi budaya.

“Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari semangat menjaga nilai-nilai seni dan budaya yang luhur, serta memperkuat hubungan persaudaraan antarnegara,” ujar Koster. Ia menilai kegiatan tersebut mencerminkan vibrasi Bali sebagai destinasi perdamaian dunia yang menginspirasi solidaritas lintas budaya.

Koster juga mengungkapkan rasa hormatnya terhadap hubungan baik Indonesia dan China. Ia mengenakan pakaian endek merah sebagai simbol penghormatan terhadap budaya Tionghoa. “Saya sangat menghormati hubungan baik antara Indonesia dan China,” katanya. 

Hadiri Pertukaran Seni Long Yan, Gubernur Koster Tegaskan Semangat Pelestarian Budaya Luhur dan Komitmen Persaudaraan

China dan Bali Memiliki Peradaban Budaya yang Kuat

Dalam sambutannya, Koster menyatakan kekagumannya terhadap Tiongkok yang memiliki peradaban budaya kuat dan berpengaruh besar bagi dunia. “China menjadi negara besar karena ditopang ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju,” ungkapnya.

Ia juga menyinggung tokoh besar Tiongkok, Deng Xiaoping, yang terkenal dengan filosofi pragmatisnya: “Tidak penting warna kucingnya, yang penting bisa menangkap tikus.” Menurut Koster, hal itu mencerminkan semangat efisiensi dan ketekunan yang patut dicontoh.

Koster mengenang momen pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping saat KTT G20 di Bali tahun 2022 sebagai simbol hubungan erat kedua negara. Ia menilai ketekunan masyarakat China menjadi inspirasi bagi Bali dalam membangun karakter dan memperkuat identitas bangsa.

“Melalui budaya, kita belajar kerja keras, kesetiaan, dan toleransi,” ujarnya. Ia berharap pertukaran seni ini tak sekadar menjadi ajang pementasan, tetapi juga mempertemukan hati dan pikiran dari berbagai bangsa.

Koster menambahkan, kegiatan budaya menjadi media penting di tengah arus globalisasi untuk menjaga identitas dan mengirimkan pesan perdamaian. Ia mendorong generasi muda untuk aktif melestarikan budaya lewat kreativitas modern.

“Pemuda harus menjadi pelaku dan pewaris budaya yang aktif, bukan hanya penonton,” tegasnya. Koster juga membuka peluang kerja sama lintas negara dalam bidang kebudayaan dan berharap Bali menjadi pusat diplomasi budaya dunia. (*/ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar