KARANGASEM, Lensabali.id – Ketua TP PKK Provinsi Bali sekaligus Duta PSBS PADAS, Putri Suastini Koster, mengajak PKK untuk berperan aktif sebagai motor penggerak Gerakan Bali Bersih Sampah. Hal ini disampaikan saat sosialisasi Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) di Kecamatan Manggis dan Rendang, Kabupaten Karangasem, Kamis (11/9).
Putri Koster menjelaskan bahwa 60 persen sampah rumah tangga di Bali merupakan sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan. Sisanya adalah sampah anorganik dan residu.
Putri Koster menjelaskan bahwa 60 persen sampah rumah tangga di Bali merupakan sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan. Sisanya adalah sampah anorganik dan residu.
“Jika keluarga bisa memisahkan sampah sejak dari rumah, maka masalah sampah di Bali dapat diatasi. PKK memiliki jaringan kuat hingga ke desa dan banjar sehingga sangat strategis dalam menggerakkan masyarakat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Bali menghasilkan 3.463 ton sampah per hari, namun sebagian besar belum terolah dengan baik. Sebanyak 42,79 persen sampah masih dibuang ke TPA dan 23,2 persen langsung mencemari lingkungan.
“Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa merusak ekosistem, membahayakan kesehatan, dan merusak citra Bali di mata dunia,” tambahnya.
Program PSBS PADAS diterapkan sesuai Pergub Bali Nomor 47 Tahun 2019 dan Pergub Nomor 97 Tahun 2018. Melalui konsep ini, pengelolaan sampah dilakukan sejak dari sumbernya agar lebih efektif dan ramah lingkungan.
Camat Manggis dan Camat Rendang menegaskan komitmen warganya dalam mendukung PSBS, mulai dari pemanfaatan teba modern, sistem biopori, hingga pembangunan TPS3R dan TPST untuk pengolahan sampah di tingkat desa. (hms/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar