DENPASAR, Lensabali.id – Tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, Denpasar, menghadapi situasi darurat ketika banjir besar melanda, Rabu (10/9) pagi. Dokter, perawat, hingga staf harus berjibaku menyelamatkan pasien di tengah padamnya aliran listrik akibat terjangan banjir. Sejumlah pasien bahkan harus dipindahkan ke rumah sakit lain karena layanan vital terganggu.
Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wangaya, Anak Agung Dharma Yudha, menjelaskan bahwa listrik padam sejak pukul 05.00 Wita. Padamnya listrik ini berimbas pada lumpuhnya berbagai peralatan medis penting, mulai dari mesin rontgen hingga inkubator bayi.
Banjir bermula dari hujan deras yang mengguyur Denpasar sejak Selasa (9/9) malam hingga Rabu pagi, membuat debit Tukad Badung meluap. Air yang tak tertampung akhirnya merobohkan tembok lantai satu sisi utara rumah sakit. Arus deras kemudian menyeret sejumlah mobil dan motor milik keluarga pasien maupun kendaraan dinas rumah sakit.
Selain merusak bangunan, banjir juga menghancurkan persediaan obat-obatan, logistik, hingga server data rekam medis yang berada di lantai satu. Obat yang membutuhkan penyimpanan khusus pun tak bisa diselamatkan karena mesin pendingin mati.
Meski demikian, Dharma memastikan seluruh pasien, tenaga medis, dan staf selamat karena berada di lantai dua. Di area itu terdapat ruang operasi, ICU jantung, serta ruang perawatan yang aman dari luapan air.
Namun, padamnya listrik memaksa sejumlah pasien dievakuasi. Lima bayi harus segera dirujuk ke RSUD Klungkung, RS Mangusada, hingga RSUP Prof Ngoerah. Pasien lain yang membutuhkan pemeriksaan rontgen juga dipindahkan ke beberapa rumah sakit rujukan di Bali.
RSUD Wangaya sebenarnya memiliki genset, tetapi tidak bisa digunakan karena berada di lantai yang terendam banjir. Akibatnya, selama delapan jam dokter dan perawat tetap bekerja dalam keterbatasan. Mereka bahkan harus menangani sepuluh korban banjir yang dibawa ke rumah sakit. Dari jumlah itu, satu pasien meninggal dunia, satu harus opname, dan sisanya mengalami luka ringan hingga sedang.
Air baru surut sekitar pukul 15.00 Wita. Setelah itu, tim segera melakukan pembersihan untuk mengamankan sumber listrik dan memasang kembali genset. Dharma menegaskan bahwa pelayanan vital perlahan dipulihkan, meski beberapa fasilitas seperti ruang intensif, kamar operasi, dan radiologi masih menunggu pemulihan penuh aliran listrik. (dtk/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar