
BADUNG, Lensabali.id – Ketua Dekranasda Bali, Putri Suastini Koster, menyampaikan keinginannya agar karya desainer muda Bali dapat menjadi trendsetter fesyen global. Hal ini ia tegaskan saat membuka Bali Fashion Parade (BFP) 2025 Session 2 di TS Suites, Seminyak, Minggu (31/8/2025).
Ia menjelaskan, fesyen akan semakin memperkuat daya tarik Bali yang selama ini dikenal lewat seni tari, lukisan, dan budaya tradisional. “Mereka harus kuat di rumah sendiri, tapi juga mesti punya pengalaman global,” katanya, seraya menyebut bahwa Dekranasda tengah menyiapkan program keberangkatan desainer ke berbagai negara dua kali setahun hingga 2030.
Ia menjelaskan, fesyen akan semakin memperkuat daya tarik Bali yang selama ini dikenal lewat seni tari, lukisan, dan budaya tradisional. “Mereka harus kuat di rumah sendiri, tapi juga mesti punya pengalaman global,” katanya, seraya menyebut bahwa Dekranasda tengah menyiapkan program keberangkatan desainer ke berbagai negara dua kali setahun hingga 2030.
Putri Koster mencontohkan keberhasilan desainer muda Bali yang sebelumnya tampil di Paris melalui kerja sama dengan Dior, serta partisipasi dalam ajang fesyen di Jepang. Ia juga memberikan apresiasi kepada penyelenggara BFP yang memberi ruang bagi desainer lokal menampilkan karya mereka.
Founder BFP, Yongki Perdana, menambahkan bahwa ajang ini bukan sekadar pergelaran busana, tetapi juga wadah menghidupkan kembali warisan budaya melalui fesyen modern. “Tradisi tidak hanya dipamerkan, tetapi dihidupkan kembali dengan sentuhan kontemporer,” ujarnya.
Tahun ini, BFP melibatkan 25 desainer dari dalam dan luar negeri dengan lebih dari 300 karya yang ditampilkan 150 model. Dukungan Pemerintah Provinsi Bali melalui Dekranasda diharapkan memperkuat UMKM sekaligus membawa fesyen Bali semakin dikenal di kancah internasional.(hms/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar