𝗧𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗚𝘂𝗺𝗶 𝗕𝗮𝗻𝘁𝗲𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗨𝘀𝗮𝗱𝗵𝗮 𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗣𝘂𝘀𝗮𝘁 𝗘𝗱𝘂𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗦𝗽𝗶𝗿𝗶𝘁𝘂𝗮𝗹, 𝗚𝘂𝗯𝗲𝗿𝗻𝘂𝗿 𝗞𝗼𝘀𝘁𝗲𝗿: “𝗞𝗶𝘁𝗮 𝗥𝗮𝘄𝗮𝘁 𝗪𝗮𝗿𝗶𝘀𝗮𝗻 𝗟𝗲𝗹𝘂𝗵𝘂𝗿 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗚𝗲𝗻𝗲𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗕𝗲𝗿𝗶𝗸𝘂𝘁𝗻𝘆𝗮” - LENSA BALI

Hot


Sabtu, 25 Oktober 2025

𝗧𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗚𝘂𝗺𝗶 𝗕𝗮𝗻𝘁𝗲𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗨𝘀𝗮𝗱𝗵𝗮 𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗣𝘂𝘀𝗮𝘁 𝗘𝗱𝘂𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗦𝗽𝗶𝗿𝗶𝘁𝘂𝗮𝗹, 𝗚𝘂𝗯𝗲𝗿𝗻𝘂𝗿 𝗞𝗼𝘀𝘁𝗲𝗿: “𝗞𝗶𝘁𝗮 𝗥𝗮𝘄𝗮𝘁 𝗪𝗮𝗿𝗶𝘀𝗮𝗻 𝗟𝗲𝗹𝘂𝗵𝘂𝗿 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗚𝗲𝗻𝗲𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗕𝗲𝗿𝗶𝗸𝘂𝘁𝗻𝘆𝗮”

Taman Gumi Banten dan Usadha Jadi Pusat Edukasi Spiritual, Gubernur Koster “Kita Rawat Warisan Leluhur untuk Generasi Berikutnya”

800 Jenis Tanaman Upakara dan Usadha akan Ditata untuk Edukasi Spritual

KARANGASEM, Lensabali.id  - Gubernur Bali Wayan Koster meninjau Taman Gumi Banten dan Usadha di Desa Besakih, Karangasem, Sabtu (26/10). Taman seluas 4,2 hektar itu dikelola oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dan berfungsi sebagai pusat pelestarian tanaman upakara serta tanaman obat tradisional (usadha).

Lebih dari 800 jenis tanaman tumbuh di taman tersebut, termasuk cempaka, kenanga, majegau, dan kelapa mulung yang digunakan dalam berbagai prosesi di Pura Agung Besakih. “Tanaman-tanaman ini menjadi sumber utama bahan upakara di kawasan suci Besakih. Karena itu, keberadaannya sangat penting untuk dijaga,” kata Gubernur Koster.

Koster menjelaskan bahwa penataan taman akan dilakukan lebih tertata dan edukatif. Ia menginginkan taman ini menjadi ruang pembelajaran yang memadukan pengetahuan botani, spiritual, dan budaya. “Saya ingin taman ini menjadi kebun edukatif yang hidup, agar masyarakat memahami makna setiap tanaman dalam kehidupan spiritual Bali,” ujarnya.

Program ini merupakan implementasi dari Pergub Bali No. 29 Tahun 2020 tentang Pelestarian Tanaman Lokal Bali untuk Gumi Banten, Usadha, dan Penghijauan. Melalui kebijakan ini, pemerintah daerah berupaya menjaga keberlanjutan tanaman sakral dan obat tradisional yang kini mulai langka. 
 
Taman Gumi Banten dan Usadha Jadi Pusat Edukasi Spiritual, Gubernur Koster: “Kita Rawat Warisan Leluhur untuk Generasi Berikutnya”

“Tanaman lokal Bali semakin sulit ditemukan. Dengan adanya taman ini, kita dapat memastikan agar warisan hayati dan budaya tetap terjaga untuk generasi mendatang,” ujar Koster.

Ia juga membuka peluang pengembangan taman serupa di daerah lain, dengan memanfaatkan aset tanah Pemprov Bali yang memiliki karakter lingkungan mendukung. “Kalau cocok, taman seperti ini akan kita kembangkan di tempat lain,” tambahnya.

Langkah tersebut dinilai menjadi wujud nyata komitmen Pemprov Bali dalam menjaga keseimbangan antara pelestarian alam dan budaya. Taman Gumi Banten dan Usadha diharapkan menjadi pusat pembelajaran spiritual dan konservasi lingkungan bagi masyarakat serta wisatawan.

Koster menegaskan, pelestarian tanaman upakara dan usada merupakan bagian dari upaya menjaga kesucian alam Bali serta sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, menuju masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan selaras dengan alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar