DENPASAR, Lensabali.id – Gubernur Bali, Wayan Koster, merespons pandangan fraksi-fraksi DPRD terkait Raperda Perubahan APBD Semesta Berencana Tahun Anggaran 2025 dalam sidang paripurna di Gedung Wiswa Sabha Utama, Senin (28/7). Dalam jawabannya, Koster menegaskan bahwa prioritas anggaran tetap diarahkan untuk kepentingan publik.
Ia menyebut sejumlah fokus utama, seperti layanan transportasi Trans Metro Dewata, optimalisasi Pungutan Wisatawan Asing (PWA), pengendalian alih fungsi lahan, serta penanganan kemacetan dan sampah. Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) disusun berdasarkan proyeksi realistis dan kebijakan nasional terbaru, termasuk penyesuaian tarif pajak kendaraan yang lebih ringan, yang dapat menurunkan beban pajak hingga 39,73%.
Koster juga menjelaskan, rencana pinjaman daerah senilai Rp 347 miliar bertujuan menjaga keseimbangan fiskal, bukan evaluasi kinerja. Untuk isu sensitif seperti Majelis Desa Adat, ia menyerukan penyelesaian internal tanpa polemik terbuka.
Berbagai usulan DPRD seperti penanganan jalan rusak, pasar tradisional, toko modern, dan infrastruktur Bali Utara telah masuk dalam program prioritas 2025–2030. Masalah tenaga non-ASN yang belum diangkat juga akan terus diperhatikan sambil menunggu kebijakan pusat.
“Saya akan sesuaikan kembali postur APBD 2025 untuk mengakomodasi prioritas nasional dan kebutuhan daerah,” tutup Gubernur Koster. (hms/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar