Langkah ini disampaikan saat penutupan FSBJ VII di Taman Budaya Bali, sebagai upaya mendorong keberlanjutan seni dan budaya yang dinilai sebagai kekuatan utama pariwisata dan perekonomian daerah.
“Seni dan budaya adalah napas pariwisata Bali. Karena itu, dukungan terhadapnya adalah keharusan,” tegas Koster, mengutip Bung Karno bahwa budaya adalah jiwa bangsa.
Tak hanya anggaran, Gubernur juga berencana menggelar lomba penulisan karya sastra untuk pelajar hingga mahasiswa guna mendorong regenerasi sastrawan muda, terinspirasi dari dedikasi tiga sastrawan senior penerima Bali Jani Nugraha.
Ia juga menekankan pentingnya peran seluruh lapisan masyarakat dalam ekosistem budaya: dari pencipta, pelaku seni, pendukung, hingga penonton yang memberi apresiasi.
Penutupan FSBJ VII dimeriahkan oleh penampilan atraktif Sanggar Bala Bali dengan tarian Poleng yang mendapat pujian dari Koster dan Pangdam IX/Udayana. Acara ditutup dengan pemukulan drum dan peluncuran tema FSBJ VIII 2026: “Kembara Sukma Atma Kerthi, Pengembaraan Menuju Jiwa Maha Suci.” Hiburan dari musisi lokal seperti Lolot Band dan Joni Agung turut menyemarakkan suasana. (*/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar