BADUNG, Lensabali.id – Aktivitas makan malam di Restoran Bella, Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, mendadak berubah menjadi kepanikan pada Senin (22/12/2025) malam. Kebakaran terjadi saat restoran menggelar kegiatan internal berupa pembakaran daun sage di area meja makan. Percikan api dari aktivitas tersebut menyambar dekorasi Natal berbahan dedaunan kering hingga memicu kobaran api.
Insiden itu membuat situasi di dalam restoran kacau. Sekitar 100 pelanggan dilaporkan berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri tanpa sempat melunasi pesanan. Meski menimbulkan kepanikan, peristiwa tersebut dipastikan tidak menelan korban jiwa.
“Awalnya saat restoran mengadakan event pembakaran daun sage di dekat area panggangan. Muncul percikan api menyambar dekorasi Natal dari daun cemara kering,” ujar Kapolsek Kuta Utara Kompol I Ketut Agus Pasek Sudina dalam keterangannya, Kamis (25/12/2025).
Kejadian tersebut sempat direkam oleh salah satu pengunjung dan videonya beredar luas di media sosial. Dalam rekaman itu terlihat pengunjung berlarian ketika api membesar dan merambat ke bagian atas bangunan restoran.
Agus Pasek menjelaskan, material dekorasi yang mudah terbakar membuat api cepat menjalar. Namun, staf restoran segera melakukan pemadaman awal menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan selang air taman.
“Staf di sana sudah memadamkan pakai satu APAR, selang air taman. Api utamanya mengecil. Tetapi masih ada asap tebal yang mengepul di area plafon, ducting AC, dan instalasi lampu, makanya manajemen minta bantuan pemadam kebakaran untuk memastikan semuanya aman,” kata Agus.
Petugas Unit UKL Polsek Kuta Utara tiba di lokasi sekitar pukul 22.35 Wita. Saat itu, api aktif sudah padam. Selanjutnya, petugas pemadam kebakaran Pemkab Badung membantu mengevakuasi sisa asap tebal menggunakan blower exhaust.
“Saksi-saksi di lokasi sempat panik, mencoba pinjam APAR ke restoran terdekat, tapi tidak ada. Staf karena tahu di Lapangan Tibubeneng ada mobil Damkar Badung standby, mereka langsung ke sana minta bantuan,” lanjutnya.
Akibat insiden tersebut, manajemen restoran ditaksir mengalami kerugian lebih dari Rp 300 juta. Kerugian tersebut mencakup kerusakan peralatan dan dekorasi bernilai jutaan rupiah, serta potensi kehilangan pendapatan karena sekitar 100 pelanggan meninggalkan restoran tanpa menyelesaikan pembayaran. (ap)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar