DENPASAR, Lensabali.id – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, secara resmi mencanangkan Gerakan Kulkul PKK dan Posyandu se-Bali yang dipusatkan di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu (24/12). Gerakan ini menjadi langkah konkret untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong masyarakat Bali, dimulai dari lingkungan rumah tangga.
Dalam sambutannya, Putri Koster menjelaskan bahwa kulkul yang digunakan dalam gerakan ini memiliki fungsi khusus dan berbeda dengan kulkul desa pada umumnya. Kulkul PKK dan Posyandu berbahan bambu berukuran kecil atau kentongan, yang akan digunakan oleh kader Posyandu dan Dasa Wisma di setiap banjar.
“Mulai hari ini, setiap kader Posyandu dan Dasa Wisma wajib memiliki kulkul ini. Pola bunyinya dua kali panjang dan tiga kali pendek sebagai tanda dimulainya kegiatan gotong royong,” jelasnya.
Gerakan Kulkul PKK dan Posyandu dilaksanakan secara rutin setiap hari Minggu. Masyarakat diajak melakukan kegiatan bersih-bersih rumah, telajakan, dan lingkungan sekitar sebelum pukul 06.00 WITA. Melalui peran PKK dan Posyandu, budaya gotong royong diharapkan kembali tumbuh dari rumah tangga, kemudian meluas ke lingkungan banjar.
“Saya ingin tidak ada ibu-ibu di banjar yang hanya diam. Semua bergerak membersihkan rumah dan lingkungannya. Gerakan ini akan kami pantau langsung, dan sewaktu-waktu saya akan turun ke kabupaten/kota untuk melakukan sidak,” tegas Putri Koster.
Pada kesempatan tersebut, Putri Koster juga menyerahkan piala, piagam penghargaan, serta hadiah kepada lima besar pemenang Lomba Pengelolaan Sampah pada masing-masing jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMK/T hingga SLB. Ia menyebutkan, kegiatan ini merupakan tahap awal dari upaya berkelanjutan yang akan terus diperluas, terutama di sektor pendidikan.
“Pendidikan sangat penting dalam mengubah mindset, khususnya terkait pengelolaan sampah. Tahun 2026 lomba ini akan kembali dilaksanakan agar seluruh unit pendidikan di Bali mampu menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber,” ujarnya.
Setiap pemenang lomba memperoleh piagam, plakat, serta hadiah pembinaan sebesar Rp15 juta. Putri Koster menegaskan, melalui peran Posyandu dan pendidikan anak sejak dini, gerakan Bali Bersih Sampah dapat terwujud secara berkelanjutan.
“Saya berharap seluruh pengurus PKK dan Posyandu benar-benar memahami arah dan semangat organisasi, sehingga Gerakan Kulkul ini berjalan konsisten dan memberikan dampak nyata,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengarah Tim Pembina Posyandu Provinsi Bali, Anom Agustina, memaparkan panduan pelaksanaan Gerakan Kulkul PKK dan Posyandu se-Bali sebagai bagian dari Gerakan Bali Bersih Sampah. Gerakan ini bertujuan menumbuhkan kembali kesadaran dan semangat gotong royong masyarakat, sekaligus mengaktifkan fungsi kulkul sebagai sarana komunikasi tradisional yang mencerminkan solidaritas sosial masyarakat Bali.
Gerakan ini berlandaskan Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018, Pergub Nomor 47 Tahun 2019, serta Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025. Kegiatan gotong royong dilaksanakan serentak di seluruh Bali dengan fokus pada pembersihan halaman rumah, telajakan, dan fasilitas umum di wilayah banjar atau lingkungan. Pelaksanaannya dijadwalkan setiap Minggu pertama setiap bulan pukul 06.00–08.00 WITA, ditandai dengan bunyi kulkul dua kali panjang dan tiga kali pendek.
TP PKK dan TP Posyandu memiliki peran strategis sebagai penggerak utama sekaligus pelaksana monitoring dan evaluasi secara berjenjang, guna memastikan gerakan berjalan konsisten dan berdampak nyata bagi terwujudnya Bali yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua TP PKK serta Tim Pembina Posyandu kabupaten/kota se-Bali. Acara ditutup dengan penyerahan piala, piagam penghargaan, dan hadiah kepada pemenang Lomba Posyandu serta PSP–PSBS Tingkat Sekolah Dasar dan Perguruan Tinggi Tahun 2025. (editor/GP)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar