BULELENG, Lensabali.id - Penataan besar kawasan titik nol Singaraja resmi dimulai oleh Pemkab Buleleng. Upaya ini menjadi tahap awal revitalisasi koridor heritage kota, khususnya sepanjang area Patung Singa Ambara Raja hingga Taman Makam Pahlawan Curastana.
Dinas PUTR Buleleng memimpin proyek ini dengan memindahkan jaringan kabel listrik, telekomunikasi, dan pipa PDAM ke bawah tanah. Pemindahan utilitas dilakukan untuk meningkatkan estetika kota sekaligus menambah keamanan bagi masyarakat.
I Putu Adiptha Ekaputra menjelaskan bahwa kawasan titik nol memerlukan penataan serius karena menjadi pusat aktivitas warga. Ia menegaskan, “Penataan kabel bawah tanah ini penting sekali agar tampilan kawasan lebih rapi dan estetika kota bisa maksimal.”
Saluran kabel bawah tanah akan disusun sejajar dengan drainase, namun menggunakan konstruksi berbeda agar setiap fungsi tetap aman. Dengan sistem ini, utilitas dapat dipelihara tanpa mengganggu fasilitas lainnya.
Penataan dilakukan dalam koordinasi lintas instansi karena menyangkut berbagai jaringan layanan publik. Seluruh pihak disebut siap berkolaborasi demi memperkuat karakter heritage Singaraja.
Tahap pengerjaan dimulai dari area depan Kantor DPRD Buleleng, bergerak ke arah Jalan Pahlawan, serta menuju area Taman Makam Curastana. Pekerjaan berikutnya dilanjutkan hingga Jalan Krisna yang dikenal sebagai kawasan bangunan bersejarah.
Sebagai bagian dari pembenahan kota, Pemkab juga menyiapkan pemasangan CCTV, penataan ruang terbuka hijau, serta pengalihan gardu listrik ke lokasi yang lebih tertutup. Langkah ini diambil untuk menjaga estetika sekaligus keamanan lingkungan.
Gede Suyasa sebelumnya menegaskan bahwa penataan ini selaras dengan visi pembangunan Bupati Buleleng lima tahun ke depan. Fokusnya adalah menghidupkan kembali kawasan heritage agar lebih tertata dan memiliki identitas kuat.
PUTR menargetkan penyusunan DED dan proses tender selesai akhir tahun. Bila tak ada hambatan, pekerjaan konstruksi dimulai awal 2026 dan ditargetkan rampung dalam waktu enam bulan.
Seluruh rangkaian pekerjaan dikejar sesuai jadwal agar kawasan dapat steril pada Juli mendatang, memberi ruang bagi tahap pembangunan berikutnya. (ap)
Dinas PUTR Buleleng memimpin proyek ini dengan memindahkan jaringan kabel listrik, telekomunikasi, dan pipa PDAM ke bawah tanah. Pemindahan utilitas dilakukan untuk meningkatkan estetika kota sekaligus menambah keamanan bagi masyarakat.
I Putu Adiptha Ekaputra menjelaskan bahwa kawasan titik nol memerlukan penataan serius karena menjadi pusat aktivitas warga. Ia menegaskan, “Penataan kabel bawah tanah ini penting sekali agar tampilan kawasan lebih rapi dan estetika kota bisa maksimal.”
Saluran kabel bawah tanah akan disusun sejajar dengan drainase, namun menggunakan konstruksi berbeda agar setiap fungsi tetap aman. Dengan sistem ini, utilitas dapat dipelihara tanpa mengganggu fasilitas lainnya.
Penataan dilakukan dalam koordinasi lintas instansi karena menyangkut berbagai jaringan layanan publik. Seluruh pihak disebut siap berkolaborasi demi memperkuat karakter heritage Singaraja.
Tahap pengerjaan dimulai dari area depan Kantor DPRD Buleleng, bergerak ke arah Jalan Pahlawan, serta menuju area Taman Makam Curastana. Pekerjaan berikutnya dilanjutkan hingga Jalan Krisna yang dikenal sebagai kawasan bangunan bersejarah.
Sebagai bagian dari pembenahan kota, Pemkab juga menyiapkan pemasangan CCTV, penataan ruang terbuka hijau, serta pengalihan gardu listrik ke lokasi yang lebih tertutup. Langkah ini diambil untuk menjaga estetika sekaligus keamanan lingkungan.
Gede Suyasa sebelumnya menegaskan bahwa penataan ini selaras dengan visi pembangunan Bupati Buleleng lima tahun ke depan. Fokusnya adalah menghidupkan kembali kawasan heritage agar lebih tertata dan memiliki identitas kuat.
PUTR menargetkan penyusunan DED dan proses tender selesai akhir tahun. Bila tak ada hambatan, pekerjaan konstruksi dimulai awal 2026 dan ditargetkan rampung dalam waktu enam bulan.
Seluruh rangkaian pekerjaan dikejar sesuai jadwal agar kawasan dapat steril pada Juli mendatang, memberi ruang bagi tahap pembangunan berikutnya. (ap)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar