DENPASAR, Lensabali.id - Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menegaskan bahwa kemajuan pendidikan dan lahirnya generasi unggul sangat bergantung pada mutu dan karakter para guru.
Dalam acara Sinergi dan Apresiasi PGRI Bali 2025 di Universitas Terbuka Denpasar, Rabu (12/11), ia menyampaikan rasa bangga terhadap para atlet yang akan mewakili Bali dalam ajang PORSENIJAR 2025.
“Orang hebat hanya mampu menciptakan beberapa karya bermutu, tetapi guru bermutu mampu melahirkan ribuan orang hebat,” ucapnya dengan penuh semangat.
Menurutnya, keberhasilan para atlet tak lepas dari peran guru dan pelatih yang berdedikasi. Tahun ini, sebanyak 31 atlet yang juga berprofesi sebagai guru akan berkompetisi di cabang bulu tangkis dan catur.
Ia juga menyoroti pentingnya literasi digital bagi pendidik di era informasi yang serba cepat. “Guru harus mampu berinteraksi dan beradaptasi secara digital agar tak tertinggal dari anak didiknya,” katanya.
Dalam acara Sinergi dan Apresiasi PGRI Bali 2025 di Universitas Terbuka Denpasar, Rabu (12/11), ia menyampaikan rasa bangga terhadap para atlet yang akan mewakili Bali dalam ajang PORSENIJAR 2025.
“Orang hebat hanya mampu menciptakan beberapa karya bermutu, tetapi guru bermutu mampu melahirkan ribuan orang hebat,” ucapnya dengan penuh semangat.
Menurutnya, keberhasilan para atlet tak lepas dari peran guru dan pelatih yang berdedikasi. Tahun ini, sebanyak 31 atlet yang juga berprofesi sebagai guru akan berkompetisi di cabang bulu tangkis dan catur.
Ia juga menyoroti pentingnya literasi digital bagi pendidik di era informasi yang serba cepat. “Guru harus mampu berinteraksi dan beradaptasi secara digital agar tak tertinggal dari anak didiknya,” katanya.
.jpeg)
Sebagai bentuk komitmen mendukung dunia pendidikan, Giri Prasta menaikkan alokasi CSR dari PT Bank BPD Bali dari Rp100 juta menjadi Rp200 juta. Dana ini akan digunakan untuk menunjang sarana pendidikan dan kesejahteraan para guru.
Wagub Bali itu menegaskan bahwa di tengah perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan, peran guru tetap tak tergantikan. “Kita memang menuju era 5.0, tapi hanya guru yang bisa membentuk karakter dan nilai luhur manusia,” tegasnya.
Ia mendorong para pendidik untuk menjunjung tinggi etika profesi dan nilai-nilai budaya sebagai bagian dari karakter bangsa.
Sementara itu, Ketua PGRI Bali, I Gusti Ngurah Eddy Mulya, mengingatkan bahwa dunia pendidikan penuh tantangan. “Guru harus tetap berpegang pada kode etik profesi agar martabat pendidikan dan organisasi PGRI tetap terjaga,” ujarnya. (hms/ap)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar