JAKARTA, Lensabali.id - Meningkatnya kasus penipuan digital yang menargetkan pelaku usaha kecil mendorong hadirnya inovasi baru bernama QRIS Soundbox. Alat ini dirancang untuk memastikan transaksi nontunai berjalan lebih aman, transparan, dan efisien.
Berbentuk seperti speaker kecil, QRIS Soundbox kini banyak ditemukan di meja kasir warung, kafe, hingga toko kelontong. Fungsinya adalah memberi notifikasi suara otomatis saat pembayaran berhasil diterima melalui sistem QRIS. Dengan begitu, pedagang dapat langsung mengetahui transaksi yang masuk tanpa harus memeriksa ponsel atau bukti transfer pelanggan.
Ketika pembeli memindai kode QRIS dan menyelesaikan pembayaran melalui aplikasi dompet digital atau mobile banking, sistem akan secara otomatis mengirimkan notifikasi ke Soundbox. Dalam hitungan detik, perangkat ini akan mengumumkan, “Pembayaran sebesar Rp25.000 telah diterima,” menandakan transaksi sah dan terverifikasi.
Fitur ini menjadi solusi untuk mencegah penipuan menggunakan bukti transfer palsu, yang sering kali berupa tangkapan layar editan. Dengan QRIS Soundbox, notifikasi suara hanya muncul jika transaksi benar-benar berhasil dan tercatat di sistem resmi Bank Indonesia maupun penyedia layanan pembayaran terkait.
Selain menjamin keamanan, penggunaan teknologi ini juga meningkatkan efisiensi. Proses pembayaran menjadi lebih cepat, antrean di kasir berkurang, dan pengalaman bertransaksi terasa lebih profesional bagi pelanggan.
Beberapa bank besar dan platform dompet digital seperti BCA, BRI, Mandiri, DANA, dan OVO sudah meluncurkan versi Soundbox mereka. Umumnya, perangkat ini terhubung lewat jaringan WiFi atau kartu SIM 4G dan disediakan dengan biaya sewa bulanan yang terjangkau bagi pelaku UMKM.
Salah satu pengembang yang aktif memproduksi perangkat ini adalah PT Netzme Kreasi Indonesia, yang berkolaborasi dengan PD Pasar Jaya untuk mendigitalisasi 10 pasar tradisional di Jakarta. Program tersebut mencakup pasar di lima wilayah kota, seperti Palmerah, Tomang Barat, Kramat Jati, Kebayoran Lama, hingga Sunter Podomoro, dan akan diperluas ke seluruh pasar di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya.
CEO Netzme, Vicky Ganda Saputra, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya memudahkan transaksi digital, tetapi juga memperluas inklusi keuangan di tingkat mikro. “Kami percaya bahwa dengan inovasi seperti QRIS Soundbox Netzme, pedagang pasar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman dan meningkatkan daya saing mereka,” ujarnya.
Ia menambahkan, keunggulan QRIS Soundbox terletak pada kecepatan dan kenyamanan. “Kasir tidak perlu lagi memfoto ponsel pelanggan atau bolak-balik memeriksa aplikasi merchant. Semua transaksi terkonfirmasi langsung melalui suara,” katanya. Dengan begitu, pengalaman belanja menjadi lebih praktis, aman, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. (*/apn)
Berbentuk seperti speaker kecil, QRIS Soundbox kini banyak ditemukan di meja kasir warung, kafe, hingga toko kelontong. Fungsinya adalah memberi notifikasi suara otomatis saat pembayaran berhasil diterima melalui sistem QRIS. Dengan begitu, pedagang dapat langsung mengetahui transaksi yang masuk tanpa harus memeriksa ponsel atau bukti transfer pelanggan.
Ketika pembeli memindai kode QRIS dan menyelesaikan pembayaran melalui aplikasi dompet digital atau mobile banking, sistem akan secara otomatis mengirimkan notifikasi ke Soundbox. Dalam hitungan detik, perangkat ini akan mengumumkan, “Pembayaran sebesar Rp25.000 telah diterima,” menandakan transaksi sah dan terverifikasi.
Fitur ini menjadi solusi untuk mencegah penipuan menggunakan bukti transfer palsu, yang sering kali berupa tangkapan layar editan. Dengan QRIS Soundbox, notifikasi suara hanya muncul jika transaksi benar-benar berhasil dan tercatat di sistem resmi Bank Indonesia maupun penyedia layanan pembayaran terkait.
Selain menjamin keamanan, penggunaan teknologi ini juga meningkatkan efisiensi. Proses pembayaran menjadi lebih cepat, antrean di kasir berkurang, dan pengalaman bertransaksi terasa lebih profesional bagi pelanggan.
Beberapa bank besar dan platform dompet digital seperti BCA, BRI, Mandiri, DANA, dan OVO sudah meluncurkan versi Soundbox mereka. Umumnya, perangkat ini terhubung lewat jaringan WiFi atau kartu SIM 4G dan disediakan dengan biaya sewa bulanan yang terjangkau bagi pelaku UMKM.
Salah satu pengembang yang aktif memproduksi perangkat ini adalah PT Netzme Kreasi Indonesia, yang berkolaborasi dengan PD Pasar Jaya untuk mendigitalisasi 10 pasar tradisional di Jakarta. Program tersebut mencakup pasar di lima wilayah kota, seperti Palmerah, Tomang Barat, Kramat Jati, Kebayoran Lama, hingga Sunter Podomoro, dan akan diperluas ke seluruh pasar di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya.
CEO Netzme, Vicky Ganda Saputra, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya memudahkan transaksi digital, tetapi juga memperluas inklusi keuangan di tingkat mikro. “Kami percaya bahwa dengan inovasi seperti QRIS Soundbox Netzme, pedagang pasar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman dan meningkatkan daya saing mereka,” ujarnya.
Ia menambahkan, keunggulan QRIS Soundbox terletak pada kecepatan dan kenyamanan. “Kasir tidak perlu lagi memfoto ponsel pelanggan atau bolak-balik memeriksa aplikasi merchant. Semua transaksi terkonfirmasi langsung melalui suara,” katanya. Dengan begitu, pengalaman belanja menjadi lebih praktis, aman, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. (*/apn)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar