KARANGASEM, Lensabali.id - Pura Lempuyang di Karangasem akan menutup kunjungan wisatawan selama lima hari. Penutupan berlangsung 19–23 November 2025 karena pura tengah menggelar pujawali.
Bendesa Adat Purwayu, I Nyoman Jati, menjelaskan bahwa kebijakan ini rutin dilakukan saat piodalan. Ia meminta wisatawan memahami penutupan sementara tersebut.
“Objek wisata hanya kami tutup sementara selama 5 hari,” ujar Jati. Setelah itu, area kunjungan akan kembali dibuka seperti biasa.
Pihak desa adat telah berkoordinasi dengan agen perjalanan dan pemandu wisata. Pecalang juga disiagakan untuk memberi pengarahan kepada pengunjung yang belum mengetahui adanya penutupan.
Menurut Jati, penutupan ini dilakukan agar pemedek dapat melaksanakan persembahyangan dengan khusyuk. “Supaya para pemedek bisa lebih fokus untuk sembahyang,” katanya.
Persiapan upacara telah dilakukan oleh prajuru desa adat bersama masyarakat, termasuk perlengkapan bebantenan yang disiapkan secara berkala setiap enam bulan.
Panitia juga menyiapkan area parkir tambahan untuk mengantisipasi lonjakan pemedek. Ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di sekitar kawasan pura.
Selain itu, koordinasi teknis terus dilakukan agar seluruh rangkaian acara dapat berjalan tertib.
Jati berharap seluruh proses pujawali dapat berlangsung aman dan lancar. Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar umat yang hadir dapat menjalankan rangkaian upacara dengan nyaman. (*/apn)
Bendesa Adat Purwayu, I Nyoman Jati, menjelaskan bahwa kebijakan ini rutin dilakukan saat piodalan. Ia meminta wisatawan memahami penutupan sementara tersebut.
“Objek wisata hanya kami tutup sementara selama 5 hari,” ujar Jati. Setelah itu, area kunjungan akan kembali dibuka seperti biasa.
Pihak desa adat telah berkoordinasi dengan agen perjalanan dan pemandu wisata. Pecalang juga disiagakan untuk memberi pengarahan kepada pengunjung yang belum mengetahui adanya penutupan.
Menurut Jati, penutupan ini dilakukan agar pemedek dapat melaksanakan persembahyangan dengan khusyuk. “Supaya para pemedek bisa lebih fokus untuk sembahyang,” katanya.
Persiapan upacara telah dilakukan oleh prajuru desa adat bersama masyarakat, termasuk perlengkapan bebantenan yang disiapkan secara berkala setiap enam bulan.
Panitia juga menyiapkan area parkir tambahan untuk mengantisipasi lonjakan pemedek. Ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di sekitar kawasan pura.
Selain itu, koordinasi teknis terus dilakukan agar seluruh rangkaian acara dapat berjalan tertib.
Jati berharap seluruh proses pujawali dapat berlangsung aman dan lancar. Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar umat yang hadir dapat menjalankan rangkaian upacara dengan nyaman. (*/apn)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar