DENPASAR, Lensabali.id – Gubernur Bali, Wayan Koster, mengapresiasi pelaksanaan Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) oleh Badan Gizi Nasional (BGN) di Bali. Ia menilai program tersebut sejalan dengan upaya mempercepat penanganan kekurangan gizi dan stunting di daerah.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Dr. Tigor Pangaribuan, melaporkan bahwa progres pelaksanaan program berjalan baik. “Ada empat dapur dalam tahap pembangunan, satu masih survei, dan 110 dapur sudah beroperasi di Bali,” jelasnya saat bertemu Gubernur Koster di Jayasabha, Jumat (7/11/2025).
Dari total target lebih dari satu juta penerima manfaat, saat ini baru sekitar 275 ribu orang yang sudah terlayani. “Kami menargetkan seluruh dapur dapat beroperasi penuh pada Februari 2026,” ungkap Tigor. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Gubernur Koster terhadap program yang telah mencapai 30 persen di Bali itu.
Menanggapi laporan tersebut, Gubernur Koster meminta agar BGN turut memikirkan solusi bila terjadi kekurangan bahan pangan selama pelaksanaan program. Ia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan pasokan pangan lokal.
Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini juga mendorong agar BGN memanfaatkan hasil pertanian Bali sebagai bahan utama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Hasil pertanian kita di Bali sangat cukup untuk MBG, jadi serapan pangan lokal harus ditingkatkan,” ujar Koster.
Ia menyebut bahwa potensi produk pertanian Bali seperti sayur, telur, ikan, ayam, dan buah-buahan sangat mendukung kebutuhan gizi masyarakat. Menurutnya, memprioritaskan produk lokal tidak hanya menjamin kualitas, tetapi juga memperkuat perekonomian daerah.
Deputi Tigor menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan kesiapan BGN untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan produk lokal. “Kami sepenuhnya mendukung arahan Gubernur,” katanya.
Pertemuan di Jayasabha itu juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala KPPG Denpasar, serta para koordinator wilayah kabupaten/kota. Koster berharap kerja sama lintas sektor ini dapat memperkuat program pangan bergizi sekaligus menumbuhkan kemandirian pangan daerah. (*/ap)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar