𝗪𝗮𝗴𝘂𝗯 𝗚𝗶𝗿𝗶 𝗣𝗿𝗮𝘀𝘁𝗮 𝗡𝘆𝗮𝘁𝘂𝗿 𝗱𝗶 𝗕𝗮𝗻𝗷𝗮𝗿 𝗡𝘆𝗲𝗹𝗮𝘁𝗶, 𝗜𝗻𝗴𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗠𝗮𝗸𝗻𝗮 𝗛𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗔𝗱𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗯𝗲𝗿𝘀𝗮𝗺𝗮𝗮𝗻 - LENSA BALI

Hot


Selasa, 21 Oktober 2025

𝗪𝗮𝗴𝘂𝗯 𝗚𝗶𝗿𝗶 𝗣𝗿𝗮𝘀𝘁𝗮 𝗡𝘆𝗮𝘁𝘂𝗿 𝗱𝗶 𝗕𝗮𝗻𝗷𝗮𝗿 𝗡𝘆𝗲𝗹𝗮𝘁𝗶, 𝗜𝗻𝗴𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗠𝗮𝗸𝗻𝗮 𝗛𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗔𝗱𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗯𝗲𝗿𝘀𝗮𝗺𝗮𝗮𝗻



Badung, Lensabali.id – Suasana penuh makna dan kebersamaan menyelimuti Banjar Adat Nyelati, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Selasa (Anggara, Umanis, Wariga) 21 Oktober 2025. Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, hadir langsung dalam Karya Atma Wedana, Mepetik, dan Metatah Masal yang digelar krama adat setempat.


Dalam karya suci ini, tercatat sebanyak 17 sawa mengikuti prosesi nyekah, 18 peserta metatah, dan 9 bayi menjalani upacara nelu bulanin. Kehadiran Wagub Giri Prasta bersama Wakil Bupati Badung Ida Bagus Alit Sucipta, anggota DPRD Provinsi Bali Ni Made Sumiati, dan anggota DPRD Badung I Wayan Regep disambut hangat oleh masyarakat adat Nyelati.


Setibanya di lokasi, rombongan langsung menuju peyadnyan tempat berlangsungnya prosesi upakara. Di sela kegiatan, Wagub Giri Prasta tampak akrab berinteraksi dengan warga, berbincang ringan tentang makna dan nilai-nilai luhur dalam upacara atma wedana, metatah, dan nelu bulanin.


Dalam sambutannya, Giri Prasta menegaskan pentingnya menjaga harmoni antara kemajuan dan pelestarian adat.

“Banjar Nyelati ini luar biasa. Boleh maju, boleh modern, tapi jangan pernah meninggalkan akar budaya dan adat Bali. Karena dari sinilah jiwa kita berasal,” ujarnya penuh semangat.


Ia juga mengapresiasi kekompakan krama adat, tokoh masyarakat, hingga yowana yang bersatu menjalankan swadharma agama. Sebagai bentuk dukungan, Wagub Giri Prasta memberikan dana punia sebesar Rp 25 juta kepada panitia upacara.


“Dumogi pemargi pujawali rahina mangkin puniki prasida memargi antar, sida sidaning don, lan nemu labda karya,” doa beliau, seraya berharap karya suci ini membawa kesejahteraan bagi seluruh warga.


Kehadiran Giri Prasta di tengah masyarakat kembali menegaskan komitmennya untuk hadir, ngiring ngayah bersama krama adat dalam menjaga warisan leluhur yang menjadi napas kehidupan masyarakat Bali. (editor/GP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar