KARANGASEM, Lensabali.id - Ketegangan kembali terjadi antara dua kelompok warga di Desa Adat Bugbug, Karangasem, Bali, pada Senin (13/10). Insiden ini sempat diwarnai aksi saling dorong sebelum berhasil diredam oleh aparat kepolisian.
Dalam rekaman video yang beredar luas, tampak dua kelompok masyarakat di desa tersebut saling berhadapan dan terlibat dorong-dorongan. Puluhan pecalang dari masing-masing pihak turut berada di lokasi, membuat suasana semakin memanas.
Kasi Humas Polres Karangasem, Ipda I Nengah Artono, membenarkan adanya insiden tersebut. “Benar, aksi saling dorong terjadi pada Senin kemarin di Desa Adat Bugbug. Namun situasi hari ini sudah kondusif dan tidak ada pergerakan massa,” ujarnya, Selasa (14/10).
Menurut Artono, ketegangan dipicu oleh rencana salah satu kelompok warga yang ingin mengadakan paruman atau rapat desa. Tak lama kemudian, kelompok lain datang dan berusaha membubarkan pertemuan itu, sehingga memicu benturan fisik ringan.
Melihat situasi memanas, sebanyak 258 personel Polres Karangasem bersama jajaran polsek setempat diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengamanan dan mencegah kericuhan yang lebih besar.
“Kehadiran kami untuk menenangkan warga agar tidak terjadi aksi anarkis,” tutur Artono.
Setelah suasana mulai terkendali, aparat melakukan mediasi antara kedua kelompok. Salah satu pihak akhirnya memilih mundur, disusul kelompok lainnya, hingga situasi di Desa Adat Bugbug kembali tenang.
Meski demikian, polisi masih menempatkan personel di sekitar lokasi guna mengantisipasi potensi bentrokan lanjutan. “Kami berharap permasalahan di Desa Adat Bugbug segera tuntas, agar masyarakat bisa hidup damai dan situasi tetap kondusif,” tutup Artono. (ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar