𝗢𝗝𝗞 𝗕𝗮𝗹𝗶 𝗞𝗼𝗹𝗮𝗯𝗼𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗧𝗣𝗞𝗔𝗗, 𝗣𝗲𝘁𝗮𝗻𝗶 𝗞𝗮𝗸𝗮𝗼 𝗧𝗮𝗯𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗽𝗮𝘁 𝗗𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗠𝗼𝗱𝗮𝗹 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗮𝘀𝗮𝗿 - LENSA BALI

Hot


Sabtu, 04 Oktober 2025

𝗢𝗝𝗞 𝗕𝗮𝗹𝗶 𝗞𝗼𝗹𝗮𝗯𝗼𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗧𝗣𝗞𝗔𝗗, 𝗣𝗲𝘁𝗮𝗻𝗶 𝗞𝗮𝗸𝗮𝗼 𝗧𝗮𝗯𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗽𝗮𝘁 𝗗𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗠𝗼𝗱𝗮𝗹 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗮𝘀𝗮𝗿


OJK Bali Kolaborasi dengan TPKAD, Petani Kakao Tabanan Dapat Dukungan Modal dan Pasar

TABANANta, Lensabali.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menyatakan dukungannya terhadap pengembangan komoditas kakao di Kabupaten Tabanan sebagai salah satu langkah memperkuat ekonomi lokal.

“Pengembangan ekonomi daerah akan berkontribusi menciptakan ekosistem usaha sehat dan bermanfaat bagi industri jasa keuangan serta petani kakao,” ujar Kepala OJK Bali, Kristrianti Puji Rahayu, di Tabanan, Jumat.

Sebagai wujud konkret, OJK bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Tabanan memfasilitasi kerja sama antara perbankan daerah, lembaga penjaminan kredit, koperasi, dan petani.

Dalam kolaborasi tersebut, hadir Bank BPD Bali, Jamkrida Bali Mandara, Koperasi Manik Amerta Buana sebagai pembeli, serta tiga kelompok tani kakao yakni Kakao Mesari, Lembung Sari, dan Subak Abian Waru.

Kesepakatan ini mencakup dukungan terhadap hilirisasi produk, akses permodalan, jaminan pasar, hingga program pendampingan bagi para petani. Dengan begitu, rantai pasok kakao diharapkan lebih terjamin dari hulu ke hilir.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Ayu Sintha, menegaskan kolaborasi tersebut mampu memecahkan masalah klasik petani kakao, terutama keterbatasan modal. “Dengan adanya modal, petani dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian sekaligus mendukung program pemerintah daerah dalam menyejahterakan petani,” jelasnya.

Menurut data OJK, hingga Agustus 2025 penyaluran kredit untuk subsektor perkebunan kakao di Bali mencapai Rp6,6 miliar. Tingkat kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tetap rendah, yakni di bawah satu persen.

Sebelumnya, pada 2024 OJK juga telah menggulirkan program serupa di Kabupaten Jembrana dengan penyaluran pembiayaan Rp1,39 miliar kepada komunitas petani kakao.

Dari sisi produksi, Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat Tabanan menjadi penyumbang kakao terbesar di provinsi ini. Pada 2024, produksi kakao Tabanan mencapai 937 ton atau hampir 20 persen dari total produksi Bali.

Secara keseluruhan, luas perkebunan kakao di Bali mencapai 13.452 hektare dengan total produksi 4.815 ton pada 2024. Angka ini menunjukkan potensi besar komoditas kakao sebagai penopang ekonomi daerah jika dikelola dengan baik. (ant/ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar