BADUNG, Lensabali.id - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ibu Putri Koster, mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM) untuk terus berinovasi dan mengembangkan jiwa kewirausahaan agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. Hal itu disampaikan saat membuka Bali Fashion Market Festival (BAMFES) 2025 di Swiss-Belresort Pecatu, Minggu (26/10) malam.
Dalam sambutannya, Ibu Putri Koster mengapresiasi kreativitas masyarakat Bali yang memiliki potensi besar di bidang seni dan kerajinan, namun menilai pemasaran produk masih menjadi tantangan utama.
“Karena itu, harus ditingkatkan jiwa entrepreneurship-nya,” ujarnya.
Ia berharap pelaku UMKM dan IKM tak hanya mengandalkan pameran sementara, tetapi mampu membuka outlet permanen di lokasi strategis seperti hotel, bandara, dan kawasan wisata agar lebih mudah menjangkau pasar yang lebih luas.
Lebih lanjut, Ibu Putri Koster mengajak para pengrajin dan desainer lokal untuk memanfaatkan program IKM Bali Bangkit, yang digagas Dekranasda Provinsi Bali sebagai wadah promosi, kurasi, dan pembinaan berkelanjutan hingga tahun 2030.
Dalam sambutannya, Ibu Putri Koster mengapresiasi kreativitas masyarakat Bali yang memiliki potensi besar di bidang seni dan kerajinan, namun menilai pemasaran produk masih menjadi tantangan utama.
“Karena itu, harus ditingkatkan jiwa entrepreneurship-nya,” ujarnya.
Ia berharap pelaku UMKM dan IKM tak hanya mengandalkan pameran sementara, tetapi mampu membuka outlet permanen di lokasi strategis seperti hotel, bandara, dan kawasan wisata agar lebih mudah menjangkau pasar yang lebih luas.
Lebih lanjut, Ibu Putri Koster mengajak para pengrajin dan desainer lokal untuk memanfaatkan program IKM Bali Bangkit, yang digagas Dekranasda Provinsi Bali sebagai wadah promosi, kurasi, dan pembinaan berkelanjutan hingga tahun 2030.
“UMKM dan IKM jangan takut. Sampaikan kepada kami jika ingin ikut pameran di Bali Bangkit. Tapi syaratnya harus continue dan konsisten. Kami akan melakukan kurasi ketat agar ada peningkatan kualitas dan daya saing produk,” jelasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya inovasi yang berpadu dengan pelestarian budaya.
“Jangan menutup diri dari dunia luar, tapi tetap jaga jati diri dan karakter kerajinan Bali. Itu tugas kita sebagai anak bangsa,” tegasnya.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali itu juga menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan BAMFES 2025, yang disebutnya menjadi jembatan penting antara pelaku UMKM, konsumen, dan calon pembeli potensial. Ia berharap kegiatan ini dapat berlanjut sebagai ruang kreativitas yang memperkuat ekosistem ekonomi kreatif Bali. (hms/ap)

.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar