𝗣𝗲𝗻𝘂𝘁𝘂𝗽𝗮𝗻 𝗝𝗮𝗹𝘂𝗿 𝗖𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂–𝗞𝗲𝗿𝗼𝗯𝗼𝗸𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮 𝗦𝗲𝗽𝗲𝗸𝗮𝗻, 𝗪𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗗𝗲𝘀𝗮𝗸 𝗣𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗗𝗶𝗽𝗲𝗿𝗰𝗲𝗽𝗮𝘁 - LENSA BALI

Hot


Jumat, 19 September 2025

𝗣𝗲𝗻𝘂𝘁𝘂𝗽𝗮𝗻 𝗝𝗮𝗹𝘂𝗿 𝗖𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂–𝗞𝗲𝗿𝗼𝗯𝗼𝗸𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮 𝗦𝗲𝗽𝗲𝗸𝗮𝗻, 𝗪𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗗𝗲𝘀𝗮𝗸 𝗣𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗗𝗶𝗽𝗲𝗿𝗰𝗲𝗽𝗮𝘁




BADUNG, Lensabali.id  - Jalan di depan Pasar Pengosari, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, ditutup selama sepekan setelah bahu jalan amblas akibat diguyur hujan deras. Warga mendesak agar jalur utama penghubung Denpasar menuju Canggu hingga Tanah Lot ini segera mendapat perbaikan.

Meski sudah dipasang rambu pengalihan arus di simpang tiga Banjar Gadon sekitar 500 meter dari lokasi, serta di simpang empat Kerobokan di sisi timur jalan amblas, masih banyak pengendara motor yang nekat menerobos barikade.

Kadek Widiasa, pengendara asal Tabanan, mengaku terkejut saat mendapati jalan masih ditutup. Rutenya menuju Denpasar harus memutar jauh melewati Banjar Gadon–Batuculung hingga Desa Dalung.

“Biasanya lewat sini langsung cepat sampai, tapi sekarang harus memutar cukup jauh. Tadi saya kira sudah bisa dilalui karena hanya dengar ada banjir, ternyata ditutup total,” keluhnya, Jumat (19/9).

Warga Banjar Gadon, Made Wika, juga berharap perbaikan segera dilakukan. Ia cemas jalan lingkungan di sekitar rumahnya rusak akibat banyak dilalui kendaraan besar yang dialihkan.
“Jalan kami sempit, jadi kalau sering dilewati truk rawan rusak dan macet,” ujarnya.

Amblasnya bahu jalan di jalur Canggu–Kerobokan ini disebabkan banjir besar dari luapan Sungai Yeh Poh yang menerjang kawasan tersebut. Banjir bahkan menyeret satu orang hingga meninggal dunia dan membuat dua mobil terjebak arus. Pondasi jembatan rusak, menimbulkan rongga besar dan retakan di beberapa titik, terutama di sambungan badan jembatan. Karena berbahaya, arus lalu lintas dialihkan.

Camat Kuta Utara, Putu Eka Parmana, meminta masyarakat bersabar. Ia menjelaskan bahwa perbaikan jalan dan jembatan ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas PUPR dan Kawasan Permukiman. “Perbaikannya memang wewenang provinsi. Saat ini sudah ada langkah awal berupa pembersihan di lokasi,” jelasnya.

Ia menegaskan perbaikan jalur ini menjadi prioritas karena merupakan akses vital dan padat lalu lintas. Namun, proses teknis perbaikan memerlukan waktu. Saat ini masih dalam tahap kajian struktur beton dan pengukuran konstruksi bawah jembatan.

“Tidak bisa langsung dikerjakan cepat, karena perlu perencanaan detail,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas PUPR Bali, Nusakti Yasa Wedha, belum memberikan tanggapan terkait rencana perbaikan tersebut. (dtk/ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar