𝗦𝗮𝘁𝘂 𝗞𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗦𝗮𝘁𝘂 𝗦𝗮𝗿𝗷𝗮𝗻𝗮, 𝗣𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺 𝗨𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗚𝘂𝗯𝗲𝗿𝗻𝘂𝗿 𝗞𝗼𝘀𝘁𝗲𝗿 𝗕𝘂𝗸𝗮 𝗝𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗞𝘂𝗹𝗶𝗮𝗵 𝗔𝗻𝗮𝗸 𝗕𝗮𝗹𝗶 - LENSA BALI

Hot


Selasa, 23 Desember 2025

𝗦𝗮𝘁𝘂 𝗞𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗦𝗮𝘁𝘂 𝗦𝗮𝗿𝗷𝗮𝗻𝗮, 𝗣𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺 𝗨𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗚𝘂𝗯𝗲𝗿𝗻𝘂𝗿 𝗞𝗼𝘀𝘁𝗲𝗿 𝗕𝘂𝗸𝗮 𝗝𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗞𝘂𝗹𝗶𝗮𝗵 𝗔𝗻𝗮𝗸 𝗕𝗮𝗹𝗶

 


DENPASAR, Lensabali.id - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Bali yang unggul dan berdaya saing melalui pelaksanaan Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) Tahun 2025. Penyerahan bantuan program tersebut dilaksanakan di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Centre Denpasar, Selasa (23/12).


Program SKSS merupakan inisiatif strategis Pemerintah Provinsi Bali yang bertujuan memperluas akses pendidikan tinggi bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini bahkan disebut sebagai salah satu terobosan pertama di Indonesia yang secara khusus menjamin satu anggota keluarga kurang mampu dapat menempuh pendidikan hingga jenjang sarjana. Dalam pelaksanaannya, Pemprov Bali menggandeng 26 perguruan tinggi negeri dan swasta di Bali sebagai mitra.


“Program Satu Keluarga Satu Sarjana ini adalah komitmen saya untuk memastikan anak-anak Bali dari keluarga tidak mampu tetap bisa mengenyam pendidikan tinggi. Pendidikan adalah kunci utama membangun SDM Bali yang unggul dan berdaya saing,” tegas Gubernur Koster.


Pada Tahun 2025, Program SKSS menargetkan 3.000 mahasiswa. Namun, akibat keterbatasan waktu dan belum optimalnya sosialisasi, tercatat sekitar 1.000 calon mahasiswa dari sembilan kabupaten/kota se-Bali yang mendaftar. Dari jumlah tersebut, sebagian telah menerima bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), sehingga pada tahun ini SKSS diberikan kepada 500 mahasiswa yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali.


Gubernur Koster menjelaskan, bantuan SKSS meliputi biaya hidup bulanan sebesar Rp1,4 juta bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di wilayah Denpasar dan Badung, serta Rp1,2 juta bagi mahasiswa di kabupaten lainnya. Khusus mahasiswa Universitas Terbuka (UT), diberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp750 ribu per bulan karena tidak memerlukan biaya kos. Selain itu, Pemprov Bali juga memberikan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) maksimal Rp1 juta per semester serta biaya pendaftaran maksimal Rp300 ribu.


“Program ini memang belum sepenuhnya memenuhi seluruh kebutuhan mahasiswa, tetapi setidaknya dapat meringankan beban biaya hidup dan pendidikan. Kami juga bekerja sama dengan perguruan tinggi agar biaya kuliah bisa ditekan dan lebih terjangkau,” jelasnya.

Respons positif datang dari perguruan tinggi mitra Program SKSS. Gubernur Koster menegaskan, mulai Tahun 2026, Pemerintah Provinsi Bali akan melakukan sosialisasi lebih awal agar program ini dapat menjangkau lebih banyak keluarga sasaran.


“Mulai 2026, sosialisasi kita lakukan lebih awal supaya lebih banyak keluarga miskin dan miskin ekstrem dapat memanfaatkan program ini. Prinsipnya jelas, satu keluarga ditanggung satu sarjana oleh Pemerintah Provinsi Bali,” ujarnya.


Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Koster juga berbagi pengalaman pribadinya yang berasal dari keluarga tidak mampu. Sejak usia sekolah, ia telah terbiasa bekerja membantu orang tua. Kerja keras, disiplin, dan semangat belajar mengantarkannya meraih pendidikan hingga Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mengabdi sebagai anggota DPR RI selama dua periode.


“Kekayaan yang paling abadi adalah kekayaan di kepala. Ilmu pengetahuan tidak akan pernah hilang. Hidup harus dipecahkan dengan pikiran sendiri, menjadi mandiri, berkualitas, dan berdaya saing,” ungkapnya.


Ke depan, Pemprov Bali juga menyiapkan akselerasi pendidikan hingga jenjang S2 dan S3 sebagai bagian dari strategi jangka panjang pembangunan SDM Bali. Gubernur Koster mendorong para penerima SKSS untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan tidak berhenti pada jenjang sarjana.


“Saya doakan kalian semua dapat mengikuti perkuliahan dengan baik, rajin belajar, tekun, dan meraih prestasi setinggi-tingginya. Jadilah putra-putri terbaik Bali yang membanggakan keluarga, daerah, dan Indonesia,” pungkasnya.


Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali, jajaran kepala perangkat daerah Pemprov Bali, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota se-Bali, serta pimpinan perguruan tinggi mitra Program SKSS Tahun 2025. Secara simbolis, bantuan diserahkan kepada mahasiswa dari sembilan kabupaten/kota yang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi, di antaranya Universitas Udayana, Undiknas, Universitas Terbuka, Primakara University, Poltekkes Denpasar, ITKES Bali, STKIP Agama Hindu Amlapura, dan Institut Agama Hindu Mpu Kuturan. (editor/GP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar