𝗣𝗲𝗻𝘆𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮𝗻 𝗞𝗨𝗥 𝗕𝗮𝗹𝗶 𝗧𝗲𝗺𝗯𝘂𝘀 𝗥𝗽𝟵,𝟬𝟱 𝗧𝗿𝗶𝗹𝗶𝘂𝗻, 𝗗𝗝𝗣𝗯 𝗣𝗮𝘀𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗘𝗳𝗲𝗸𝘁𝗶𝗳 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗨𝗠𝗞𝗠

DENPASAR, Lensabali.id - Kanwil DJPb Bali memastikan realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp9,05 triliun hingga Oktober 2025 dan tetap tersalurkan tepat guna bagi pelaku usaha mikro dan kecil.

Kepala Kanwil DJPb Bali Muhammad Mufti Arkan mengatakan penyerapan terus dijaga. “Mudah-mudahan tahun berikutnya Bali mendapat alokasi lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Realisasi tersebut tercatat turun 6,74 persen dari periode yang sama tahun 2024 yang mencapai Rp9,61 triliun. Meski begitu, jumlah penerima masih tinggi dengan total 126.142 debitur.

Dari jumlah tersebut, pelaku usaha mikro mendominasi hingga 101.509 debitur dengan realisasi sekitar Rp5,6 triliun. Sektor perdagangan besar dan eceran menjadi penyerap terbesar dengan porsi 39,17 persen.

Mufti menyebut target penyaluran KUR tahun 2025 sebesar Rp10,84 triliun dan pihaknya optimistis target itu dapat tercapai. “Pariwisata adalah tulang punggung ekonomi Bali, sehingga KUR menjadi instrumen penting,” katanya.

Ia menambahkan bahwa jumlah UMKM di Bali mencapai 448.434 unit per Desember 2024, sehingga menjadi pasar potensial bagi lembaga penyalur.

Di Bali terdapat 21 lembaga penyalur KUR, mulai dari perbankan hingga koperasi dan pergadaian. Tiga lembaga dengan realisasi terbesar adalah Bank BRI sebesar Rp5,4 triliun, BPD Bali Rp1,5 triliun, dan Bank Mandiri Rp1,08 triliun.

Denpasar menjadi wilayah dengan realisasi tertinggi sebesar Rp1,48 triliun. Sementara itu, debitur terbanyak tercatat di Kabupaten Buleleng dengan 23.201 debitur.

DJPb Bali memastikan koordinasi dengan seluruh lembaga penyalur terus dilakukan untuk menjaga kelancaran distribusi KUR hingga akhir tahun. (*/apn)