𝗚𝗲𝗺𝗶𝗻𝗶 𝟯 𝗠𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝘁, 𝗖𝗵𝗮𝘁𝗚𝗣𝗧 𝗧𝗲𝗿𝗮𝗻𝗰𝗮𝗺 𝗧𝗲𝗿𝗴𝘂𝘀𝘂𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗣𝘂𝗻𝗰𝗮𝗸 𝗔𝗜 - LENSA BALI

Hot


Rabu, 03 Desember 2025

𝗚𝗲𝗺𝗶𝗻𝗶 𝟯 𝗠𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝘁, 𝗖𝗵𝗮𝘁𝗚𝗣𝗧 𝗧𝗲𝗿𝗮𝗻𝗰𝗮𝗺 𝗧𝗲𝗿𝗴𝘂𝘀𝘂𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗣𝘂𝗻𝗰𝗮𝗸 𝗔𝗜

Gemini 3 Melesat, ChatGPT Terancam Tergusur dari Puncak AI

JAKARTA, Lensabali.id - Saat ChatGPT muncul pada 2022, Google sempat kewalahan mengejar ketertinggalan. Namun kehadiran Gemini 3 dan chip AI terbaru Ironwood pada bulan ini membuat banyak analis menilai Alphabet telah kembali ke jalur yang kuat. Google mengawali November dengan memperkenalkan Ironwood, TPU generasi ketujuh, lalu disusul peluncuran Gemini 3 yang diklaim membutuhkan instruksi lebih sedikit dan mampu menghasilkan jawaban lebih cerdas dibanding generasi sebelumnya.

CEO Salesforce, Marc Benioff, menjadi salah satu yang paling antusias. Setelah tiga tahun memakai ChatGPT, ia menyebut tidak ingin kembali lagi setelah dua jam mencoba Gemini 3. “Lompatan kemajuannya gila. Semuanya lebih tajam dan lebih cepat. Rasanya dunia baru saja berubah, lagi,” tulisnya.

Di pasar saham, Alphabet justru melawan arus. Saat sebagian besar saham teknologi melemah, saham induk Google itu melonjak lebih dari 5%, melanjutkan kenaikan pekan sebelumnya yang sudah melampaui 8%. Secara keseluruhan, saham Alphabet telah naik hampir 70% sepanjang tahun, bahkan pekan lalu kapitalisasi pasarnya sempat menyalip Microsoft.

Kendati demikian, persaingan di pasar AI masih sangat ketat. Meskipun Nvidia melaporkan pendapatan kuat, keunggulan Google tidak serta-merta aman. Dengan hadirnya Gemini 3 dan Ironwood, CEO Google Sundar Pichai dinilai berhasil menyatukan kekuatan produk AI perusahaan. “Tiga tahun lalu mereka dianggap tersesat dan banyak yang menilai Sundar gagal. Sekarang mereka justru punya keunggulan besar,” ujar Michael Nathanson dari MoffettNathanson.

Google memang sempat tersandung. Pada 2024, mereka harus menarik Imagen 2 karena ketidakakuratan, dan peluncuran AI Overviews sempat menuai kritik akibat saran yang salah. Namun sejak Gemini 2.5 dirilis pada musim semi lalu, performa model Google terus meningkat. Kemampuan gambar hiper-realistis Nano Banana ikut mendongkrak popularitas Gemini hingga menempati posisi teratas di Apple App Store, menyalip ChatGPT.

Setelah merilis Gemini 3, Google juga memperkenalkan Nano Banana Pro. Ditambah kepemilikan YouTube yang menyediakan data video sangat besar, Google memperoleh keunggulan signifikan dalam pelatihan model multimodal. “Jumlah video dan data terbaru yang dimiliki Google benar-benar jadi keunggulan luar biasa. Saya tidak melihat bagaimana OpenAI dan Anthropic bisa mengimbangi,” kata analis Forrester Research, Mike Gualtieri.

Selain model AI, integrasi teknologi ke produk enterprise ikut mendorong penjualan cloud Google, sementara chip Ironwood disebut hampir 30 kali lebih efisien dibanding TPU pertama mereka pada 2018. Laporan bahwa Meta mempertimbangkan penggunaan TPU Google sempat membuat saham Nvidia turun 3%, menandai potensi akhir dominasi Nvidia.

Meski demikian, persaingan belum berakhir. “Memiliki model tercanggih selama beberapa hari bukan berarti mereka sudah menang,” ujar analis Luria, menyinggung rilis Opus 4.5 dari Anthropic. OpenAI juga baru memperbarui GPT-5 agar lebih komunikatif, efisien, dan mudah dipahami. “Model-model terdepan masih saling susul dalam banyak aspek,” tambah Gualtieri.

Pada akhirnya, keunggulan kemungkinan jatuh pada perusahaan yang berani menggelontorkan investasi besar di tengah mahalnya perlombaan AI. Alphabet, Meta, Microsoft, dan Amazon sama-sama menaikkan belanja modal, yang secara total diperkirakan menembus USD 380 miliar tahun ini. Seperti diingatkan Luria, “Mereka menghabiskan banyak uang seolah akan ada satu pemenang yang mengambil semuanya, padahal bisa saja model-model teratas nanti hanya menjadi komoditas dan saling dapat menggantikan.” (ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar