BULELENG, Lensabali.id - Kontingen Indonesia membuka Kejuaraan Dunia Vovinam 2025 dengan hasil gemilang. Pada hari pertama ajang yang berlangsung di GOR Indoor Tennis Undiksha Singaraja, Jinengdalem, Selasa (4/11/2025), tim Merah Putih berhasil mengantongi lima medali, terdiri atas dua perak dan tiga perunggu.
Di kategori seni, atlet asal Tabanan, I Gusti Agung Ngurah Suardyana, mempersembahkan medali perak melalui nomor Ngu Moun Quyen. Ia juga menambah perolehan Indonesia dengan medali perunggu di nomor Long Ho Quyen.
Sementara itu, di kategori laga, Adi Suarjaya yang tampil di kelas 64 kg putra harus puas dengan medali perak setelah kalah dari atlet asal Aljazair di partai final. Dua medali perunggu lainnya disumbangkan oleh Muh. Hafids Insani di kelas 54 kg putra dan Mark Arbaan di kelas 87 kg putra.
Pelatih tim Indonesia, Era Romadona, menyampaikan optimismenya terhadap peluang menambah medali pada pertandingan selanjutnya. “Masih ada dua atlet putra dan satu putri yang berpeluang ke final. Di kategori seni juga masih ada sekitar lima nomor yang belum turun,” ujarnya.
Indonesia menurunkan total 23 atlet dalam kejuaraan dunia kali ini. Kompetisi tersebut mempertandingkan dua nomor utama, yakni laga dan seni. Untuk laga, terdapat tujuh kelas mulai dari 55–57 kg hingga 75 kg, sedangkan kategori seni mencakup nomor tunggal, beregu, dan beregu bersenjata putra maupun putri.
“Kami membawa atlet-atlet berpengalaman yang sebelumnya sudah pernah juara di kategori seni. Target kami realistis, tiga fighter besok jadi harapan emas,” tutup Era Romadona. (apn)
Di kategori seni, atlet asal Tabanan, I Gusti Agung Ngurah Suardyana, mempersembahkan medali perak melalui nomor Ngu Moun Quyen. Ia juga menambah perolehan Indonesia dengan medali perunggu di nomor Long Ho Quyen.
Sementara itu, di kategori laga, Adi Suarjaya yang tampil di kelas 64 kg putra harus puas dengan medali perak setelah kalah dari atlet asal Aljazair di partai final. Dua medali perunggu lainnya disumbangkan oleh Muh. Hafids Insani di kelas 54 kg putra dan Mark Arbaan di kelas 87 kg putra.
Pelatih tim Indonesia, Era Romadona, menyampaikan optimismenya terhadap peluang menambah medali pada pertandingan selanjutnya. “Masih ada dua atlet putra dan satu putri yang berpeluang ke final. Di kategori seni juga masih ada sekitar lima nomor yang belum turun,” ujarnya.
Indonesia menurunkan total 23 atlet dalam kejuaraan dunia kali ini. Kompetisi tersebut mempertandingkan dua nomor utama, yakni laga dan seni. Untuk laga, terdapat tujuh kelas mulai dari 55–57 kg hingga 75 kg, sedangkan kategori seni mencakup nomor tunggal, beregu, dan beregu bersenjata putra maupun putri.
“Kami membawa atlet-atlet berpengalaman yang sebelumnya sudah pernah juara di kategori seni. Target kami realistis, tiga fighter besok jadi harapan emas,” tutup Era Romadona. (apn)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar