DENPASAR, Lensabali.id – Sebanyak 2.183 peserta magang dari Asosiasi Penyelenggara Pengiriman Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Wilayah V Bali dan Indonesia Timur resmi dilepas menuju Jepang. Acara pelepasan bertajuk “Dari Pulau Dewata Menuju Negeri Sakura: Menjalin Persahabatan, Membangun Masa Depan” ini digelar di Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, pada Kamis (13/11).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Menteri Ketenagakerjaan RI Prof. Yassierli, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang mewakili Gubernur Bali, Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Mr. Makoa Katsuroshi, serta perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan dan AP2LN. Turut hadir pula kepala dinas tenaga kerja kabupaten/kota se-Bali dan para peserta magang yang akan berangkat ke berbagai wilayah di Jepang.
Dalam sambutannya, Sekda Dewa Indra menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam membuka kesempatan magang ke luar negeri bagi generasi muda. “Atas nama Pemerintah Provinsi Bali, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terus berupaya menciptakan lapangan kerja, memberikan perlindungan, dan meningkatkan kesejahteraan bagi para pekerja,” ujarnya.
Ia menekankan agar para peserta magang menjadikan pengalaman ini sebagai sarana untuk menimba ilmu, keterampilan, dan etos kerja global. “Kalian datang ke Jepang sebagai duta bangsa. Jaga kehormatan diri, daerah, dan negara. Laksanakan magang dengan sungguh-sungguh karena kalian masih dalam penilaian hingga lulus bersertifikat,” tegasnya.
Sekda Dewa Indra juga mengingatkan tiga hal utama yang harus dipegang peserta magang, yakni disiplin dan etos kerja tinggi, penghormatan terhadap budaya dan aturan Jepang, serta menjaga nama baik Indonesia dan Bali. Ia berharap program ini tidak hanya memperkuat kemampuan profesional, tetapi juga membentuk karakter pekerja yang tangguh dan berintegritas.
Lebih lanjut, Dewa Indra meminta AP2LN agar terus memantau kondisi peserta selama berada di Jepang. Ia menilai koordinasi yang baik antar lembaga menjadi kunci untuk menjaga hubungan harmonis antara pemerintah daerah, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Pemerintah Jepang.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Menteri Ketenagakerjaan RI Prof. Yassierli, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang mewakili Gubernur Bali, Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Mr. Makoa Katsuroshi, serta perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan dan AP2LN. Turut hadir pula kepala dinas tenaga kerja kabupaten/kota se-Bali dan para peserta magang yang akan berangkat ke berbagai wilayah di Jepang.
Dalam sambutannya, Sekda Dewa Indra menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam membuka kesempatan magang ke luar negeri bagi generasi muda. “Atas nama Pemerintah Provinsi Bali, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terus berupaya menciptakan lapangan kerja, memberikan perlindungan, dan meningkatkan kesejahteraan bagi para pekerja,” ujarnya.
Ia menekankan agar para peserta magang menjadikan pengalaman ini sebagai sarana untuk menimba ilmu, keterampilan, dan etos kerja global. “Kalian datang ke Jepang sebagai duta bangsa. Jaga kehormatan diri, daerah, dan negara. Laksanakan magang dengan sungguh-sungguh karena kalian masih dalam penilaian hingga lulus bersertifikat,” tegasnya.
Sekda Dewa Indra juga mengingatkan tiga hal utama yang harus dipegang peserta magang, yakni disiplin dan etos kerja tinggi, penghormatan terhadap budaya dan aturan Jepang, serta menjaga nama baik Indonesia dan Bali. Ia berharap program ini tidak hanya memperkuat kemampuan profesional, tetapi juga membentuk karakter pekerja yang tangguh dan berintegritas.
Lebih lanjut, Dewa Indra meminta AP2LN agar terus memantau kondisi peserta selama berada di Jepang. Ia menilai koordinasi yang baik antar lembaga menjadi kunci untuk menjaga hubungan harmonis antara pemerintah daerah, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Pemerintah Jepang.
.jpeg)
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli menegaskan bahwa program pemagangan ke luar negeri merupakan bagian dari strategi nasional dalam memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia. “Hari ini kita melepas 2.183 duta bangsa menuju Jepang. Wajah kalian adalah wajah masa depan Indonesia yang sukses,” ucapnya.
Ia memperkenalkan konsep STAR — Santun, Tangguh, Adaptif, dan Rajin — sebagai prinsip yang wajib dipegang peserta magang. “Kesantunan dan keramahtamahan adalah ciri khas bangsa Indonesia. Di Jepang, kalian harus tangguh, tidak mudah menyerah, adaptif terhadap lingkungan baru, dan rajin belajar hal-hal baru,” pesannya.
Prof. Yassierli juga menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan peningkatan jumlah peserta magang baik di dalam maupun luar negeri hingga mencapai 100 ribu orang per tahun. Menurutnya, magang bukan sekadar soal penghasilan, tetapi tentang peningkatan kualitas diri dan kesiapan menghadapi dunia kerja sesungguhnya.
Di sisi lain, Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto menyampaikan bahwa kegiatan pelepasan ini merupakan agenda tahunan yang melibatkan seluruh wilayah dari DPW I hingga DPW V. Tahun ini, jumlah peserta bahkan melampaui target dari 2.000 menjadi 2.183 orang. “Kami bangga bahwa tekad kami didukung penuh oleh Kementerian Ketenagakerjaan. AP2LN akan terus berkomitmen menjaga kualitas pelatihan serta memperkuat sinergi dengan lembaga mitra di Jepang,” ungkapnya.
Melalui program pemagangan ini, diharapkan para peserta dapat memperluas wawasan, mengasah keterampilan, serta menjadi agen perubahan yang mampu membawa nama baik bangsa di kancah internasional. (hms/ap)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar