DENPASAR, Lensabali.id - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar mengambil langkah pencegahan untuk menghindari kemungkinan terjadinya keracunan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Upaya ini dilakukan menyusul munculnya kasus serupa di beberapa daerah di luar Bali.
Kepala Disdikpora Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, mengatakan bahwa pihak sekolah diminta melakukan pemeriksaan manual terhadap makanan yang dikirim setiap hari. Jika ditemukan makanan yang tampak tidak layak konsumsi, sekolah diminta segera berkoordinasi dengan pihak penyedia sarapan pagi bergizi (SPPG).
Setiap sekolah juga telah menunjuk guru piket untuk memantau kualitas makanan sebelum dibagikan kepada siswa. Apabila ada makanan yang berbau atau mencurigakan, siswa diimbau untuk tidak mengonsumsinya dan segera melapor kepada guru agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
Wiratama menambahkan, pihaknya secara rutin memanggil penyedia makanan untuk memastikan standar operasional (SOP) tetap dipatuhi. Komunikasi dan pengawasan juga dilakukan melalui grup WhatsApp agar koordinasi berjalan cepat.
Saat ini, tercatat ada sembilan SPPG yang melayani program MBG di Kota Denpasar, mencakup tiga TK, 33 SD, dan delapan SMP. Hingga kini, Denpasar belum menerima laporan adanya kasus keracunan terkait program tersebut. “Syukurlah sejauh ini belum ada laporan, semoga ke depan tetap aman,” ujar Wiratama. (ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar