DENPASAR, Lensabali.id - Aktivitas perdagangan di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari, Denpasar, masih belum sepenuhnya pulih usai banjir besar yang melanda pada Rabu (10/9). Hingga Sabtu (18/10) pagi, banyak pedagang mengeluhkan sepinya pembeli yang datang ke area pasar.
Banjir tersebut sebelumnya menyebabkan kerugian hingga puluhan miliar rupiah, mencakup kerusakan bangunan, instalasi listrik, jaringan air, dan eskalator di area basement. Meski pasar telah kembali beroperasi, jumlah pengunjung belum menunjukkan peningkatan berarti.
Ketut Murci (68), pedagang rempah-rempah yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Badung, mengatakan pendapatannya menurun tajam setelah banjir. Ia menyebut pembeli kini cenderung berbelanja di area luar pasar. “Banyak pembeli enggan masuk ke dalam, mungkin masih khawatir,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Nyoman Aryasa (64), pedagang sembako di Pasar Kumbasari yang tokonya sempat terendam air. “Toko saya tutup tiga minggu untuk renovasi dan pembersihan. Sekarang sudah buka, tapi pembeli masih sedikit. Mungkin masih trauma,” katanya.
Ia pun berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul yang rusak dan memperkuat sistem drainase agar banjir tidak terulang.
Walau sebagian besar kios sudah buka, suasana di kedua pasar tradisional terbesar di Bali itu masih lesu. Para pedagang berharap minat pembeli segera pulih agar aktivitas ekonomi bisa kembali normal seperti sebelum banjir. (ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar