𝗗𝗼𝗿𝗼𝗻𝗴 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝗱𝗮𝘆𝗮𝗮𝗻 𝗣𝗲𝘁𝗮𝗻𝗶, 𝗚𝘂𝗯𝗲𝗿𝗻𝘂𝗿 𝗞𝗼𝘀𝘁𝗲𝗿 𝗗𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴 𝗥𝗠𝗨 𝗠𝗼𝗱𝗲𝗿𝗻 𝗕𝗲𝗿𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗱𝗶 𝗧𝗮𝗯𝗮𝗻𝗮𝗻 - LENSA BALI

Hot


Kamis, 23 Oktober 2025

𝗗𝗼𝗿𝗼𝗻𝗴 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝗱𝗮𝘆𝗮𝗮𝗻 𝗣𝗲𝘁𝗮𝗻𝗶, 𝗚𝘂𝗯𝗲𝗿𝗻𝘂𝗿 𝗞𝗼𝘀𝘁𝗲𝗿 𝗗𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴 𝗥𝗠𝗨 𝗠𝗼𝗱𝗲𝗿𝗻 𝗕𝗲𝗿𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗱𝗶 𝗧𝗮𝗯𝗮𝗻𝗮𝗻

Dorong Pemberdayaan Petani, Koster Dukung RMU Modern Berdiri di Tabanan

DENPASAR, Lensabali.id - Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Rice Milling Unit (RMU) atau unit penggilingan padi yang akan dibangun di Desa Timpag, Kabupaten Tabanan. Proyek strategis ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam memperkuat kemandirian pangan dan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian di Bali.

“Saya sangat mendukung rencana pembangunan RMU ini, yang mana pembangunan akan dialokasikan dari anggaran daerah atau oleh Provinsi. Namun pengelolaannya akan dilakukan oleh perusahaan daerah Provinsi Bali bekerja sama dengan perusahaan daerah Kabupaten Tabanan, dengan market yang sudah tersedia dan jelas sebagai tempat pendistribusiannya,” tegas Koster, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, keberadaan RMU akan memberikan perlindungan dan pemberdayaan petani secara berkelanjutan, sekaligus memastikan hasil panen dapat diolah dan dipasarkan secara efisien. Kabupaten Tabanan dinilai paling tepat menjadi lokasi pembangunan RMU karena merupakan daerah agraris utama di Bali.

Namun, Koster menyoroti fakta bahwa saat ini hanya sebagian kecil produksi padi Tabanan yang diolah di daerah sendiri dengan nilai tambah tinggi. “Inilah yang menyebabkan rantai nilai komoditas padi belum optimal. RMU modern akan menjadi solusi untuk memperkuat posisi petani dan menjaga stabilitas harga beras,” ujarnya. 

Dorong Pemberdayaan Petani, Koster Dukung RMU Modern Berdiri di Tabanan

Berdasarkan kajian awal, pembangunan RMU dinilai layak karena potensi produksi gabah dan konsumsi beras di Tabanan maupun Provinsi Bali sangat tinggi. Rencananya, unit ini akan memiliki kapasitas produksi 6 ton gabah per jam, dan beroperasi selama 15 jam per hari di bawah pengelolaan Perusahaan Daerah (Perusda).

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menekankan pentingnya memastikan keberlanjutan proyek melalui kajian ekonomi yang komprehensif. “Kita harus menjamin bahwa RMU ini dibuat sebaik mungkin, dilengkapi kajian tentang kuantitas, kontinuitas, hingga kapasitas mesin serta output-nya setelah menjadi beras,” jelasnya.

Ia juga menyoroti perlunya perhitungan matang terhadap mekanisme distribusi dan harga jual beras, mengingat persaingan dengan penggilingan luar daerah, terutama dari Banyuwangi, yang kerap menawarkan harga lebih murah.

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, turut menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia menegaskan komitmen Kabupaten Tabanan dalam menjaga ketahanan pangan Bali. “Kami akan terus menjaga lahan sawah sebagai lumbung padi Bali,” ujarnya.

Bupati Sanjaya juga mengakui bahwa penyosohan padi di Bali masih tertinggal dibandingkan wilayah lain. “Rice Milling Unit atau penyosohan padi Bali masih kalah dengan penyosohan beras super premium di Banyuwangi,” ucapnya. Namun, ia optimistis pembangunan RMU di Tabanan akan menjadi titik balik peningkatan kualitas beras lokal.

Lebih jauh, Sanjaya mengungkapkan bahwa sebanyak 300 Perusahaan Daerah di Bali siap menyerap hasil pertanian Kabupaten Tabanan, mulai dari telur, sayuran, hingga beras. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan rantai pasok pangan yang kuat dan berpihak pada petani lokal. (*/ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar