BULELENG, Lensabali.id - Dinas Perhubungan melayangkan surat permohonan kepada Google untuk menutup jalur penghubung Desa Panji-Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Hal ini menyusul terjadinya peristiwa kecelakaan lalu lintas berturut-turut dan terakhir terjadi pada Rabu (1/10) menewaskan seorang wanita yang tergencet pick up tak kuat menanjak.
Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra dihubungi Selasa (7/10) kemarin mengatakan, berkaca dari peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalur Panji-Sambangan, kendaraan yang mengalami kecelakaan adalah armada pengangkut barang. Rata-rata sopir kendaraan besar itu pertama kali melintas di jalur yang cukup ekstrem, dengan rekomendasi google map.
Alhasil tidak sedikit, truk dan kendaraan barang tidak kuat menanjak dan akhirnya ngatrek memicu kecelakaan lalu lintas. Gunawan menyebut jalan akses penghubung Desa Panji-Sambangan ini adalah jalan kabupaten yang sempit dan ada beberapa tanjakan curam. Belakangan banyak kendaraan besar yang melintas karena menggunakan google map, untuk mempersingkat waktu tempuh dari Jawa ke Denpasar melalui Buleleng.
“Ini memang jalur alternatif menuju Denpasar. Tetapi tidak kami rekomendasikan terutama untuk kendaraan besar dan berat. Apalagi sopir belum pernah lewat sini. Kami sudah bersurat ke Dinas Kominfosanti Buleleng untuk diteruskan ke pihak Google agar menutup akses itu di aplikasi, karena sangat berbahaya untuk kendaraan besar dan berat,” ucap Gunawan.
Dinas Perhubungan juga memasang sejumlah spanduk imbauan khusus untuk kendaraan besar agar tidak melalui jalur ini. Spanduk himbauan dipasang di sepanjang jalan Desa Panji-Sambangan untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas terulang kembali.
Sementara itu, akses jalan yang rawan kecelakaan lalu lintas, sebelumnya sudah dipetakan Dishub Buleleng. Seperti jalur Desa Sambangan-Sangket, Kelurahan Sukasada, Buleleng, Jalur Desa Tigawasa-Lovina, sudah lebih dulu dipasangi himbauan dan juga mengusulkan untuk ditutup di aplikasi google.
Kepala Dinas Kominfo Santi Buleleng Ketut Suwarmawan dikonfirmasi terpisah, mengatakan segera akan menindaklanjuti permohonan Dinas Perhubungan Buleleng dan diteruskan ke pihak google. Permohonan penutupan akses di aplikasi google map sudah pernah dilakukan untuk jalur Tigawasa-Lovina yang dikenal sebagai jalur maut.
“Kita biasanya mengirimkan permohonan tertulis melalui email dan juga via telepon juga. Saat pengajuan kita wajib menyiapkan jalur alternatif yang direkomendasikan untuk mengganti jalur yang kita mohonkan untuk di-close. Kalau disetujui, nanti google akan menambahkan keterangan jalur tersebut rawan kecelakaan yang bisa diketahui lebih awal oleh pengendara,” terang Suwarmawan. (ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar