
DENPASAR, Lensabali.id – Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Palemahan Kedas (PADAS) Provinsi Bali, Ibu Putri Koster, mengajak masyarakat Bali menjadikan pengelolaan sampah dari sumber sebagai kebiasaan hidup sehari-hari.
Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber Dialog Interaktif bertajuk “Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber” yang disiarkan langsung melalui Radio CDBS Denpasar dan serentak oleh Gabungan Lembaga Penyiaran Swasta (GLPS) Provinsi Bali, Sabtu (13/9) sore.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Putri Koster menekankan bahwa perubahan pola pikir dalam mengelola sampah sangat penting, terutama sampah organik.
Menurutnya, sampah sebaiknya dikelola dan diselesaikan langsung di tempat di mana sampah itu dihasilkan, baik di rumah tangga, sekolah, pasar, maupun tempat umum lainnya. “Awalnya memang terasa sulit, namun bila sudah menjadi kebiasaan akan menghadirkan kenyamanan dan lingkungan yang bersih,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sistem lama dengan pola kumpul-angkut-buang ke tempat pembuangan akhir (TPA) telah menimbulkan berbagai persoalan, mulai dari pencemaran lingkungan hingga masalah kesehatan. Apalagi, praktik open dumping yang masih berlangsung di TPA Suwung harus segera dihentikan karena bertentangan dengan regulasi.
Ia menjelaskan bahwa sistem lama dengan pola kumpul-angkut-buang ke tempat pembuangan akhir (TPA) telah menimbulkan berbagai persoalan, mulai dari pencemaran lingkungan hingga masalah kesehatan. Apalagi, praktik open dumping yang masih berlangsung di TPA Suwung harus segera dihentikan karena bertentangan dengan regulasi.
.jpeg)
Solusi yang ditawarkan adalah mengelola sampah organik di sumbernya dengan metode seperti teba modern atau tong komposter, sementara sampah anorganik diarahkan ke TPS3R atau TPST yang dikelola desa setempat.
Ibu Putri Koster juga menyinggung bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu sebagai pengingat akan dampak buruk dari sampah yang tidak dikelola dengan baik. “Kalau lingkungan kita bersih dari sampah, air yang meluap karena curah hujan tinggi tidak akan terhambat oleh tumpukan sampah. Mari kita jadikan pengalaman kemarin sebagai hikmah untuk menjaga alam dengan lebih baik,” tegasnya.
Sebagai Ketua TP PKK Provinsi Bali, ia mengajak seluruh pihak, mulai dari desa hingga pemerintah provinsi, untuk membangun kesadaran bersama dalam mengelola sampah langsung dari sumbernya. “Mari jadikan PSBS sebagai gaya hidup demi Bali yang bersih dan lestari,” pungkasnya.
Dalam dialog tersebut, Ketua KPID Bali Agus Astapa turut hadir dan menekankan peran penting media dalam menyebarkan edukasi mengenai pengelolaan sampah. “Sosialisasi tidak boleh berhenti, dan hoaks harus dilawan dengan informasi yang benar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa KPID Bali akan terus mendorong lembaga penyiaran untuk menghadirkan konten edukatif yang konsisten mendukung Gerakan Bali Bersih Sampah dari Sumbernya. (hms/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar