𝗣𝗲𝗺𝗸𝗮𝗯 𝗕𝘂𝗹𝗲𝗹𝗲𝗻𝗴 𝗧𝗮𝘄𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗮𝘀𝗶𝘀𝘄𝗮 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝗗𝗼𝗸𝘁𝗲𝗿 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗣𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗮𝗵𝗹𝗶𝗮𝗻 - LENSA BALI

Hot


Senin, 11 Agustus 2025

𝗣𝗲𝗺𝗸𝗮𝗯 𝗕𝘂𝗹𝗲𝗹𝗲𝗻𝗴 𝗧𝗮𝘄𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗮𝘀𝗶𝘀𝘄𝗮 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝗗𝗼𝗸𝘁𝗲𝗿 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗣𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗮𝗵𝗹𝗶𝗮𝗻



BULELENG, Lensabali.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Provinsi Bali tengah mempersiapkan program beasiswa khusus untuk meningkatkan kompetensi para tenaga medis, terutama dokter, di wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi besar untuk memperkuat kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sehingga dapat terwujud pelayanan yang prima dan merata.

Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, mengungkapkan bahwa penyediaan beasiswa ini merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu sektor kesehatan. Pernyataan ini ia sampaikan saat menghadiri Musyawarah Cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Buleleng Tahun 2025 yang berlangsung di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, pada Minggu.

Menurut Sutjidra, beasiswa tersebut tidak hanya ditujukan bagi dokter yang sudah berpraktik, tetapi juga mencakup perawat serta calon mahasiswa kedokteran. Pemkab Buleleng bahkan tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Beberapa negara yang menjadi tujuan kerja sama adalah Tiongkok dan India. Dari Tiongkok, tersedia 20 kuota beasiswa subspesialis selama dua tahun yang mencakup fasilitas asrama dan biaya hidup. Sementara itu, kerja sama dengan India menawarkan program tanpa batas kuota, termasuk pendidikan kedokteran enam tahun bagi lulusan SMA.

Bupati Sutjidra menambahkan, Pemkab Buleleng juga mempertimbangkan pemberian kompensasi bagi peserta beasiswa yang harus meninggalkan keluarga untuk melanjutkan studi. Hal ini dimaksudkan agar para tenaga medis dapat fokus menimba ilmu tanpa terbebani kekhawatiran terhadap kondisi keluarga yang ditinggalkan.

Selain kerja sama internasional, pemerintah daerah juga berupaya menggandeng universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Airlangga. Perguruan tinggi tersebut bersedia menyediakan slot beasiswa untuk program S1 Kedokteran tanpa melalui tes masuk, dengan ketentuan bahwa penerima beasiswa wajib kembali ke Buleleng untuk mengabdi setelah lulus.

Program ini diprioritaskan bagi warga dari keluarga kurang mampu, dengan target minimal satu desa memiliki setidaknya satu sarjana kedokteran. Seluruh biaya pendidikan akan ditanggung penuh oleh pemerintah daerah, dengan tujuan akhir memperluas jangkauan tenaga medis berkualitas di seluruh desa di Buleleng.

Sutjidra yang juga berprofesi sebagai dokter menekankan bahwa IDI memiliki peran penting sebagai wadah persatuan, pembinaan, dan pemberdayaan dokter di seluruh Indonesia. Ia berharap IDI Buleleng dapat terus menjaga profesionalisme dan kekompakan, sekaligus mampu beradaptasi dengan perubahan regulasi dan perkembangan teknologi di bidang kesehatan. (ant/ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar