𝗟𝗼𝗻𝗷𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗘𝗺𝗮𝘀 𝗗𝗼𝗿𝗼𝗻𝗴 𝗜𝗻𝗳𝗹𝗮𝘀𝗶, 𝗖𝗢𝗥𝗘 𝗜𝗻𝗴𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗴𝗻𝘆𝗮 𝗞𝗼𝗼𝗿𝗱𝗶𝗻𝗮𝘀𝗶 𝗞𝗲𝗯𝗶𝗷𝗮𝗸𝗮𝗻 - LENSA BALI

Hot


Rabu, 05 November 2025

𝗟𝗼𝗻𝗷𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗘𝗺𝗮𝘀 𝗗𝗼𝗿𝗼𝗻𝗴 𝗜𝗻𝗳𝗹𝗮𝘀𝗶, 𝗖𝗢𝗥𝗘 𝗜𝗻𝗴𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗴𝗻𝘆𝗮 𝗞𝗼𝗼𝗿𝗱𝗶𝗻𝗮𝘀𝗶 𝗞𝗲𝗯𝗶𝗷𝗮𝗸𝗮𝗻



Lonjakan Emas Dorong Inflasi, CORE Ingatkan Pentingnya Koordinasi Kebijakan

JAKARTA, Lensabali.id - Harga emas yang terus meningkat belakangan ini mendapat perhatian serius dari kalangan ekonom. Yusuf Rendy Manilet dari Center of Reform on Economics (CORE) menilai pemerintah perlu mengendalikan ekspektasi publik agar lonjakan harga logam mulia itu tidak memicu kekhawatiran berlebihan terhadap inflasi.

Menurut Yusuf, persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga emas kerap berpengaruh pada pandangan umum tentang stabilitas harga barang. “Emas sering dianggap sebagai aset pelindung nilai. Jika harganya naik, banyak yang menilai harga-harga lain ikut melonjak. Ini yang harus dijaga agar tidak menular pada ekspektasi inflasi ke depan,” jelasnya.

Ia menuturkan, faktor eksternal menjadi pendorong utama kenaikan harga emas global. Ketidakpastian geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat membuat investor global beralih ke emas sebagai aset aman. Dampaknya, harga emas dunia melonjak dan ikut menekan inflasi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

“Bank Indonesia kemungkinan akan melihat fenomena ini sebagai tekanan sementara, bukan akibat dari tingginya permintaan domestik,” tambah Yusuf.

Untuk itu, ia mendorong koordinasi erat antara pemerintah dan Bank Indonesia dalam menjaga ekspektasi publik. Konsistensi komunikasi kebijakan dan langkah nyata di lapangan dinilai penting agar inflasi tetap dalam batas wajar.

Dari sisi data, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan Indonesia pada Oktober 2025 mencapai 2,86 persen. Angka tersebut naik seiring meningkatnya harga emas yang berkontribusi sebesar 0,68 persen terhadap inflasi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan kenaikan harga emas di pasar global berdampak langsung pada harga emas di dalam negeri. “Emas menjadi penyumbang utama dalam komponen inflasi inti,” ujarnya.

Selain emas, komoditas lain seperti minyak goreng dan kopi bubuk juga memberikan tekanan tambahan terhadap harga kebutuhan rumah tangga.

Yusuf berharap, dengan pengelolaan ekspektasi yang tepat dan langkah kebijakan yang konsisten, inflasi Indonesia dapat tetap terkendali di tengah dinamika harga global yang kian fluktuatif. (*/apn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar