BADUNG, Lensabali.id - Kepolisian bersama aparat terkait di Badung menertibkan maraknya ojek liar yang menggunakan atribut ojek online (ojol) tanpa izin resmi di kawasan wisata Canggu. Aktivitas ilegal ini dinilai meresahkan masyarakat dan wisatawan, serta berpotensi menimbulkan konflik dan mengganggu keamanan.
Razia gabungan dilakukan pada Sabtu (25/10) malam hingga dini hari di sejumlah titik padat wisata seperti simpang Pantai Berawa dan Jalan Raya Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kuta Utara. Dalam operasi tersebut, petugas mendapati puluhan pengemudi yang beroperasi secara tidak sah dengan berbagai pelanggaran.
“Banyak laporan dari masyarakat dan wisatawan terkait maraknya ojek liar yang memakai atribut ojol tanpa izin. Karena itu kami langsung lakukan penindakan di lapangan,” jelas Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Ketut Agus Pasek Sudina, Senin (27/10).
Dari hasil razia, sejumlah pelanggaran ditemukan, mulai dari penggunaan akun sewaan hingga kendaraan dengan pelat nomor tidak sesuai dokumen. Polisi mencatat sedikitnya 37 pengemudi ojol yang melanggar aturan dan telah diminta membuat surat pernyataan.
Selain itu, Satgas dari perusahaan ojol resmi juga menyita 80 rompi ojol yang digunakan tanpa izin, serta menindak lima pengemudi atas pelanggaran lalu lintas.
“Sebagian besar pengemudi menggunakan akun sewaan atau aplikasi tidak resmi. Ini berbahaya karena menyulitkan proses identifikasi jika terjadi pelanggaran hukum,” tambah Agus Pasek.
Ia menegaskan, pihak kepolisian akan memperkuat pengawasan rutin bersama aparat desa dan instansi terkait di titik-titik rawan ojek ilegal, seperti di kawasan Jalan Pantai Berawa, Jalan Raya Semat, dan Jalan Subak Sari.
Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan transportasi daring di kawasan wisata tetap kondusif serta menjaga kenyamanan masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Canggu. (ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar