
DENPASAR, Lensabali.id – Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Palemahan Kedas (PADAS), Putri Koster, mengajak umat Katolik dan anggota Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) untuk aktif memilah dan mengolah sampah sejak dari rumah tangga. Pesan ini ia sampaikan dalam kegiatan sosialisasi PSBS dan keamanan pangan yang digelar di Gereja Katedral Denpasar, Sabtu (6/9).
Dalam pemaparannya, Putri Koster menekankan bahwa pemilahan sampah harus dilakukan sejak awal untuk mencegah penumpukan di tempat pembuangan akhir (TPA). “Sebaiknya sampah organik kita selesaikan sendiri di rumah. Bisa dengan membuat teba modern sedalam dua meter, menggunakan tong edan, atau komposter di halaman rumah. Dengan begitu, lingkungan tetap bersih tanpa membebani atau mengotori wilayah orang lain,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa TPA Suwung kini tidak lagi menerima sampah organik dan sistem open dumping telah dihentikan. Oleh karena itu, masyarakat diminta mengolah sampah organik secara mandiri, sementara sampah anorganik dan residu dapat dipilah untuk dikelola melalui TPS3R atau TPST. “Dengan prinsip sampahku tanggung jawabku, setiap rumah bisa menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tambah Putri Koster.
Dalam pemaparannya, Putri Koster menekankan bahwa pemilahan sampah harus dilakukan sejak awal untuk mencegah penumpukan di tempat pembuangan akhir (TPA). “Sebaiknya sampah organik kita selesaikan sendiri di rumah. Bisa dengan membuat teba modern sedalam dua meter, menggunakan tong edan, atau komposter di halaman rumah. Dengan begitu, lingkungan tetap bersih tanpa membebani atau mengotori wilayah orang lain,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa TPA Suwung kini tidak lagi menerima sampah organik dan sistem open dumping telah dihentikan. Oleh karena itu, masyarakat diminta mengolah sampah organik secara mandiri, sementara sampah anorganik dan residu dapat dipilah untuk dikelola melalui TPS3R atau TPST. “Dengan prinsip sampahku tanggung jawabku, setiap rumah bisa menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tambah Putri Koster.
.jpeg)
Koordinator Pokja Pembatasan Plastik Sekali Pakai dan PSBS, Prof. Luh Riniti Rahayu, menekankan bahwa pengelolaan sampah adalah program prioritas yang membutuhkan kedisiplinan dan kerja sama. “Konsistensi dan dukungan bersama akan menghasilkan dampak maksimal dalam pengurangan sampah,” jelasnya.
Ketua Panitia, Emilinda Naisoko, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons atas meningkatnya volume sampah, terutama sampah organik. Sosialisasi ini juga bertujuan memberikan edukasi praktis kepada masyarakat mengenai cara sederhana dan efektif dalam pengelolaan sampah di rumah. (hms/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar