𝗣𝘂𝗹𝗶𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗮𝘄𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗛𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗴𝗲, 𝗥𝘂𝗸𝗼 𝗧𝗲𝗿𝗱𝗮𝗺𝗽𝗮𝗸 𝗕𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿 𝗱𝗶 𝗝𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗦𝘂𝗹𝗮𝘄𝗲𝘀𝗶 𝗗𝗶𝗿𝗼𝗯𝗼𝗵𝗸𝗮𝗻 - LENSA BALI

Hot


Minggu, 21 September 2025

𝗣𝘂𝗹𝗶𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗮𝘄𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗛𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗴𝗲, 𝗥𝘂𝗸𝗼 𝗧𝗲𝗿𝗱𝗮𝗺𝗽𝗮𝗸 𝗕𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿 𝗱𝗶 𝗝𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗦𝘂𝗹𝗮𝘄𝗲𝘀𝗶 𝗗𝗶𝗿𝗼𝗯𝗼𝗵𝗸𝗮𝗻

Pulihkan Kawasan Heritage, Ruko Terdampak Banjir di Jalan Sulawesi Dirobohkan

DENPASAR, Lensabali.id – Enam bangunan rumah toko (ruko) di Jalan Sulawesi, Denpasar, Bali, kini telah rata dengan tanah setelah dirobohkan petugas pascabanjir hebat yang melanda pada Rabu, 10 September 2025. Banjir tersebut menyebabkan enam korban jiwa ketika bangunan ruko ambruk diterjang derasnya arus sungai.

Pantauan di lokasi pada Minggu (21/9/2025) siang menunjukkan kawasan heritage itu kini tampak bersih dari puing. Tanah bekas bangunan sudah diratakan dan sementara ini dimanfaatkan sebagai area parkir mobil. “Pembersihan sudah selesai dua hari yang lalu,” kata seorang petugas parkir.

Hanya Toko Emas Kohinoor yang tetap berdiri dan sudah kembali beroperasi, sementara deretan ruko di sisi utara telah rata dengan tanah. Aktivitas warga dan arus lalu lintas di kawasan tersebut pun perlahan kembali normal. Beberapa toko emas, penjual karpet, dan kain tampak ramai dikunjungi pembeli. Sejumlah warga yang melintas juga terlihat berhenti untuk melihat bekas lokasi ruko yang ambruk, sebagian bahkan merekamnya dengan ponsel.

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar kini tengah menyiapkan rencana penataan ulang kawasan tersebut. Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengungkapkan pihaknya akan menawarkan opsi tukar guling lahan kepada pemilik ruko terdampak. “Jika mereka setuju, lokasi ini akan kami jadikan taman kota agar kawasan bantaran sungai lebih tertata dan aman,” ujarnya.

Salah satu pemilik ruko, Aya, mengaku telah mendengar rencana tersebut namun masih menunggu pertemuan resmi dengan Pemkot dan Pemprov Bali. Ia menekankan, pedagang siap menerima relokasi selama lokasi pengganti tetap strategis dan memadai. “Kalau tempatnya cocok untuk berdagang, tentu kami setuju. Tapi jika terlalu jauh dan sepi pembeli, kami menolak,” jelasnya.

Aya yang meneruskan usaha keluarga Toko Ayari Batik mengatakan kerugian yang dialaminya mencapai Rp300 juta akibat banjir. Rukonya jebol, dagangan hanyut ke sungai, dan sebagian lainnya rusak karena terendam air. Ia berharap pemerintah memperkuat bantaran sungai agar bencana serupa tidak terulang. “Yang penting, fondasi sungai diperbaiki dulu supaya lebih kuat, baru setelah itu membangun lagi,” katanya penuh harap. (dtk/ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar