BADUNG, Lensabali.id - Setelah Nadiem Makarim resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop, keberadaan Chromebook bantuan era kepemimpinannya kembali menjadi sorotan publik. Meski begitu, di Kabupaten Badung, Bali, perangkat tersebut ternyata masih digunakan hingga sekarang.
Salah satu sekolah yang masih memanfaatkannya adalah SMP Negeri 5 Abiansemal, yang berlokasi di bekas Pasar Latu. Belasan unit Chromebook yang diterima sekolah ini sejak tahun 2022 masih tersimpan rapi di ruang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta dipakai dalam proses belajar, khususnya pada mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan TIK.
Guru TIK SMPN 5 Abiansemal, I Ketut Bayu Agus Candra Kamajaya, menjelaskan bahwa sekolahnya menerima 15 unit Chromebook dari Kemendikbudristek dan sampai saat ini kondisinya masih baik. Menurutnya, perangkat itu sengaja disimpan dengan baik, bahkan sebagian masih dalam kardus aslinya.
“Semua Chromebook masih bisa digunakan, hanya saja disimpan di ruang TIK agar terawat,” kata Bayu.
Ia menambahkan, penggunaan Chromebook memiliki perbedaan mencolok dibanding laptop pada umumnya. Perangkat ini sepenuhnya berbasis internet dan hanya bisa dioperasikan melalui layanan Google.
Tanpa akses internet, Chromebook praktis tidak dapat difungsikan, berbeda dengan laptop berbasis Windows yang masih bisa digunakan secara offline.
Selain guru, para siswa termasuk anggota OSIS juga memanfaatkan Chromebook untuk mendukung kegiatan belajar.
Namun, setiap perangkat harus login menggunakan akun yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, sehingga tidak bisa diutak-atik seperti laptop biasa. Aplikasi di dalamnya pun otomatis melakukan pembaruan saat terhubung dengan internet.
Selain laptop, SMPN 5 Abiansemal juga mendapatkan perangkat pendukung lain seperti Connector VHD, Router 2B4G, dan proyektor Epson EB-E01.
Seperti diketahui, Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung pada Kamis (4/9) terkait kasus korupsi pengadaan laptop berbasis sistem operasi Chromebook yang pernah ia gulirkan saat menjabat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (kmp/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar