DENPASAR, Lensabali.id - Hampir 50 organisasi dan individu di Bali membentuk Forum Warga Setara (Forwaras) sebagai wadah untuk mengajak masyarakat tidak mudah terpengaruh isu rasisme di tengah gelombang demonstrasi.
Perwakilan Forwaras, Ni Putu Candra Dewi, menegaskan pentingnya masyarakat bersikap tenang dan rasional agar tidak terjebak politik identitas yang dapat memicu perpecahan. Ia mengingatkan bahwa narasi bernuansa rasial yang muncul belakangan ini berisiko mengaburkan tujuan utama aksi, yakni menuntut keadilan sosial dan kesejahteraan.
Menurutnya, bila isu rasisme terus digaungkan, fokus masyarakat bisa bergeser dan justru mendelegitimasi aksi demonstrasi yang sejatinya menyuarakan aspirasi rakyat. Karena itu, pola-pola provokasi tersebut harus dihentikan segera.
Forwaras juga menekankan bahwa tuntutan yang diusung, seperti persoalan tingginya pajak, merupakan isu nasional yang menyangkut kepentingan semua kalangan, bukan hanya kelompok tertentu. Ia menyinggung kembali semangat perjuangan rakyat Bali dalam Puputan, yang seharusnya menjadi teladan persatuan, bukan sebaliknya terpecah akibat kenyamanan pariwisata.
Putu Candra menegaskan, masyarakat Indonesia perlu tetap kritis namun tidak terprovokasi untuk saling menyalahkan. Pemerintah juga diharapkan membuka ruang dialog terbuka. “Isu perbedaan jangan dijadikan alat pecah belah. Indonesia berdiri di atas keberagaman suku dan bahasa,” katanya.
Ia menambahkan, alasan menjaga pariwisata tidak seharusnya membungkam aspirasi rakyat. Contohnya, di negara tujuan wisata lain seperti Thailand, masyarakat tetap bisa menyampaikan pendapat secara damai tanpa merusak sektor pariwisata.
“Ini untuk masa depan Bali dan anak-anak kita. Mereka berhak menikmati manfaat pariwisata yang adil, sesuatu yang belum sepenuhnya dirasakan generasi orang tua mereka,” ujarnya menutup pernyataan. (ant/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar