Pertemuan berlangsung hangat dan penuh suasana kekeluargaan. Gubernur Koster berterima kasih atas itikad baik para driver Ojol yang hadir, sekaligus memahami aksi solidaritas. Koster dengan sabar mendengarkan aspirasi yang disampaikan para perwakilan ojol, serta memberikan tanggapan positif. Ia menyampaikan rasa hormat dan duka yang mendalam atas insiden yang menimpa rekan driver ojol hingga merenggut korban jiwa di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster menekankan pentingnya menjaga Bali agar tetap aman dan kondusif. Menurutnya, keamanan dan ketertiban adalah kunci agar pariwisata dan perekonomian Bali bisa terus pulih dan bangkit setelah terpukul pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir.
“Penyampaian aspirasi tentu boleh, tapi jangan sampai anarkis dan jangan terprovokasi. Saya mendapat laporan bahwa sebagian peserta aksi anarkis bukan warga Bali, melainkan didatangkan dari luar. Mari kita jaga Bali bersama,” ujar Koster dengan penuh ketegasan namun tetap humanis.
Gubernur juga meminta agar aksi demonstrasi tidak lagi dilakukan, dan setiap koordinator segera menyampaikan pesan ini kepada lebih dari 12.000 driver Ojol yang terdaftar di aplikasi di Bali.
Selain itu, Gubernur Koster meminta Kapolda Bali dan Pangdam Udayana untuk bertindak tegas terhadap oknum yang melakukan aksi anarkis, merusak fasilitas negara maupun masyarakat, serta memproses secara hukum bila terbukti melanggar aturan.
Menanggapi hal tersebut, para koordinator driver Ojol sepakat untuk tidak lagi menggelar demo. Mereka berkomitmen menjaga situasi Bali agar tetap kondusif, sehingga bisa kembali fokus bekerja mencari nafkah untuk keluarga.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang sudah menerima kami dengan sangat sabar dan penuh perhatian. Kami merasa didengar dan dihargai,” ucap salah satu perwakilan driver.
Pertemuan itu pun ditutup dengan suasana penuh keakraban, mencerminkan semangat kebersamaan untuk menjaga Bali tetap damai, aman, dan sejahtera. (AP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar