DENPASAR, Lensabali.id – Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menerima perwakilan pengemudi ojek online (ojol) di Jayasabha, Denpasar, Sabtu (30/8) malam. Pertemuan ini dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke depan Kantor DPRD Bali, Renon, guna memastikan situasi tetap kondusif.
Dalam forum dialog tersebut, para pengemudi ojol yang sebelumnya melakukan aksi di sejumlah titik di Denpasar menyampaikan janji tidak akan lagi menggelar demonstrasi. Kepala Kanwil Gojek Bali-Nusra, Wisnu Darma Narandika, menegaskan bahwa pihaknya juga telah menghimbau mitra driver untuk tidak ikut dalam aksi massa.
“Saya hadir untuk mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh kawan-kawan. Saya mengikuti perkembangan sejak kemarin, terutama demonstrasi di depan Mapolda Bali, DPRD Bali, dan beberapa titik lainnya,” kata Gubernur Koster didampingi Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Kejati Bali, serta unsur pimpinan daerah lainnya.
Koster menyatakan memahami solidaritas yang ditunjukkan rekan-rekan ojol terhadap insiden di Jakarta, yang berujung ricuh dan menelan korban jiwa. Namun, ia menegaskan bahwa aksi di Bali sudah cukup. “Menurut saya rasa solidaritas yang disampaikan oleh kawan-kawan di Bali ini sudah cukup. Jangan demo-demo lagi,” ucapnya.
Dalam forum dialog tersebut, para pengemudi ojol yang sebelumnya melakukan aksi di sejumlah titik di Denpasar menyampaikan janji tidak akan lagi menggelar demonstrasi. Kepala Kanwil Gojek Bali-Nusra, Wisnu Darma Narandika, menegaskan bahwa pihaknya juga telah menghimbau mitra driver untuk tidak ikut dalam aksi massa.
“Saya hadir untuk mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh kawan-kawan. Saya mengikuti perkembangan sejak kemarin, terutama demonstrasi di depan Mapolda Bali, DPRD Bali, dan beberapa titik lainnya,” kata Gubernur Koster didampingi Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Kejati Bali, serta unsur pimpinan daerah lainnya.
Koster menyatakan memahami solidaritas yang ditunjukkan rekan-rekan ojol terhadap insiden di Jakarta, yang berujung ricuh dan menelan korban jiwa. Namun, ia menegaskan bahwa aksi di Bali sudah cukup. “Menurut saya rasa solidaritas yang disampaikan oleh kawan-kawan di Bali ini sudah cukup. Jangan demo-demo lagi,” ucapnya.
Ia mengingatkan bahwa aksi demonstrasi rawan disusupi pihak luar. “Dari 25 orang yang diamankan, hanya tiga ber-KTP Bali. Artinya aksi ini sudah disusupi. Kalau melebar, eskalasinya meningkat, semua jadi rugi,” jelas Koster.
Perwakilan komunitas Gojek Bali, I Dewa Gede Suryadharma, menegaskan bahwa aksi solidaritas murni didasari rasa sepenanggungan. “Kami memiliki solidaritas tinggi terhadap rekan-rekan ojol, termasuk yang terjadi di Jawa. Aspirasi ini kami sampaikan agar Bapak Gubernur dapat meneruskan ke instansi terkait,” ujarnya.
Koster pun berharap seluruh pihak tetap tenang dan menjaga stabilitas Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata. “Bali harus aman dan kondusif. Jangan sampai ada aksi yang merugikan perekonomian dan citra Bali,” tegasnya. (hms/ap)
Perwakilan komunitas Gojek Bali, I Dewa Gede Suryadharma, menegaskan bahwa aksi solidaritas murni didasari rasa sepenanggungan. “Kami memiliki solidaritas tinggi terhadap rekan-rekan ojol, termasuk yang terjadi di Jawa. Aspirasi ini kami sampaikan agar Bapak Gubernur dapat meneruskan ke instansi terkait,” ujarnya.
Koster pun berharap seluruh pihak tetap tenang dan menjaga stabilitas Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata. “Bali harus aman dan kondusif. Jangan sampai ada aksi yang merugikan perekonomian dan citra Bali,” tegasnya. (hms/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar