DENPASAR, Lensabali.id - Massa aksi yang sebelumnya berkumpul di depan Mapolda Bali mulai bergerak menuju Gedung DPRD Bali pada Sabtu (30/8). Sekitar pukul 17.15 WITA, ratusan demonstran terlihat berjalan dari Lapangan Bajra Sandi menuju arah gedung wakil rakyat tersebut. Namun, ketika jarak mereka tinggal sekitar 500 meter dari pintu masuk utama, rombongan akhirnya memilih untuk berbalik arah.
Para demonstran yang tergabung dalam Aliansi Bali Tidak Diam, BEM, serta sejumlah kelompok mahasiswa itu kemudian kembali menunggu arahan selanjutnya di Lapangan Bajra Sandi. Keputusan mundur ini diduga dipengaruhi oleh ketatnya penjagaan di area DPRD Bali, sehingga orasi diputuskan dilakukan dari titik kumpul semula agar tetap kondusif.
Sejak pukul 15.00 WITA, lima pecalang Desa Adat Renon sudah bersiaga di depan Kantor DPRD Bali. Tidak hanya itu, aparat TNI juga tampak berjaga di dalam kompleks gedung, meskipun kehadiran polisi di lokasi belum terlihat hingga sore hari.
Di sisi lain, konsentrasi massa juga mulai terlihat di Jalan Kusuma Atmaja, tepat di sisi barat Lapangan Niti Mandala Renon, yang lokasinya berdekatan dengan DPRD Bali. Pintu gerbang gedung DPRD saat itu ditutup rapat dan dijaga ketat oleh petugas keamanan yang terdiri dari satpam internal, Satpol PP, serta anggota TNI.
Sekretaris Dewan DPRD Bali, I Ketut Nayaka, membenarkan bahwa satu pleton personel Korem bersama Satpol PP telah disiagakan untuk mengamankan gedung dewan. “Sudah ada petugas Satpol PP dan satu pleton personel dari Korem yang berjaga di dalam,” ujarnya.
Meski begitu, Nayaka mengungkapkan pihak DPRD Bali tidak menerima pemberitahuan resmi terkait aksi demonstrasi tersebut. “Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, apalagi hari ini hari libur,” tambahnya.
Hingga saat ini, belum ada keterangan mengenai siapa yang akan menemui massa aksi apabila mereka kembali mendekat ke Gedung DPRD Bali. (dtk/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar