Jembrana, Lensabali.id – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengerahkan pesawat tanpa awak (drone) dalam upaya pencarian korban kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, menyampaikan bahwa dua drone telah digunakan untuk membantu mendeteksi keberadaan korban, baik di permukaan laut maupun di bawah air.
“Kami sudah menurunkan dua unit drone,” ujar Sidakarya pada Jumat (4/7) di Pos Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
Selain drone, Basarnas juga mengoptimalkan sejumlah peralatan utama dari unsur udara dan laut guna mempercepat proses pencarian.
Untuk pencarian dari udara, dikerahkan helikopter milik Basarnas, helikopter swasta Air Bali, serta armada udara dari TNI AL dan kepolisian.
Sementara dari laut, proses pencarian dilakukan menggunakan kapal KN SAR Permadi, KN SAR Arjuna, dan beberapa perahu karet (RIB) dari Pos SAR di wilayah Jembrana, Buleleng, dan Banyuwangi.
Tim juga menyisir area pesisir, termasuk Pantai Pebuahan di Jembrana, yang sebelumnya menjadi lokasi ditemukannya beberapa korban pada Rabu (2/7).
“Baik melalui laut maupun udara, pencarian telah kami lakukan. Tim gabungan telah menyisir area sekitar Pantai Pebuahan,” jelas Sidakarya.
Hingga berita ini diturunkan, masih ada 30 korban yang belum ditemukan, terdiri dari 23 penumpang dan 7 awak kapal.
Saat ditanya kemungkinan para korban terperangkap di dalam bangkai kapal, Sidakarya memilih untuk tidak berspekulasi.
“Saya tidak bisa memastikan apakah mereka terjebak atau tidak, namun kami akan terus berupaya semaksimal mungkin,” tegasnya. (dtk/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar