Lensabali.id - Indonesia kembali mendapat sorotan setelah SEEK merilis laporan yang menempatkan negara ini sebagai pusat terbesar penipuan lowongan kerja di Asia Pasifik. Temuan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia menyumbang sebagian besar upaya penipuan di kawasan dan menjadi target utama para pelaku.
Laporan itu disusun berdasarkan sistem deteksi penipuan SEEK yang menganalisis pola sepanjang Juli 2024 hingga Juni 2025. Salah satu temuan paling mencolok adalah dominasi penipuan pada pekerjaan tingkat awal, terutama bidang Administration & Office Support. Angkanya lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di kawasan.
Tom Rhind dari SEEK menjelaskan bahwa para penipu kini jauh lebih terorganisasi dan memahami karakter masing-masing pasar. Mereka menyesuaikan pendekatan berdasarkan industri yang dianggap paling rentan. Rhind menegaskan bahwa kerentanan pencari kerja pemula menjadi alasan utama sektor ini disasar.
Dalam pernyataannya, Rhind menyebut para pelaku memanfaatkan kebutuhan tinggi terhadap pekerjaan administratif dan sales. Karena jumlah pelamarnya besar, iklan palsu mudah beredar dan tampak meyakinkan bagi korban yang sedang mencari peluang.
Di Indonesia, kekhawatiran meningkat karena dampak kejahatan ini tidak lagi sekadar kerugian uang. Laporan SEEK bahkan menyinggung keterkaitan penipuan rekrutmen dengan jaringan kejahatan yang lebih serius, termasuk perdagangan orang.
Willem Najoan dari Jobstreet by SEEK memperingatkan bahwa temuan tersebut menunjukkan urgensi tinggi. Menurutnya, perkembangan modus penipuan membuat pencari kerja harus lebih waspada dalam memeriksa kredibilitas perusahaan.
Hingga Oktober 2025, kategori Administration & Office Support menjadi yang paling sering dipalsukan. Banyak iklan palsu memanfaatkan popularitas pekerjaan admin online, data entry, hingga admin e-commerce yang kini sedang banyak diminati.
Selain itu, posisi staf gudang di sektor manufaktur dan logistik juga menjadi sasaran umum. Industri dengan kebutuhan tenaga kerja besar cenderung lebih mudah diproduksi ulang oleh para pelaku dalam bentuk lowongan palsu.
SEEK mencatat bahwa gabungan kategori entry-level seperti admin, sales, retail, hingga layanan umum menciptakan kelompok besar pencari kerja yang rentan. Hal itu mempermudah para penipu membuat iklan yang tampak sah meski sebenarnya berbahaya.
Laporan tersebut diakhiri dengan peringatan agar masyarakat lebih teliti menghadapi iklan lowongan, terutama yang menjanjikan proses cepat, syarat minimal, atau meminta pembayaran tertentu sebelum bekerja.
Kategori paling sering dipalsukan di Indonesia:
Laporan itu disusun berdasarkan sistem deteksi penipuan SEEK yang menganalisis pola sepanjang Juli 2024 hingga Juni 2025. Salah satu temuan paling mencolok adalah dominasi penipuan pada pekerjaan tingkat awal, terutama bidang Administration & Office Support. Angkanya lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di kawasan.
Tom Rhind dari SEEK menjelaskan bahwa para penipu kini jauh lebih terorganisasi dan memahami karakter masing-masing pasar. Mereka menyesuaikan pendekatan berdasarkan industri yang dianggap paling rentan. Rhind menegaskan bahwa kerentanan pencari kerja pemula menjadi alasan utama sektor ini disasar.
Dalam pernyataannya, Rhind menyebut para pelaku memanfaatkan kebutuhan tinggi terhadap pekerjaan administratif dan sales. Karena jumlah pelamarnya besar, iklan palsu mudah beredar dan tampak meyakinkan bagi korban yang sedang mencari peluang.
Di Indonesia, kekhawatiran meningkat karena dampak kejahatan ini tidak lagi sekadar kerugian uang. Laporan SEEK bahkan menyinggung keterkaitan penipuan rekrutmen dengan jaringan kejahatan yang lebih serius, termasuk perdagangan orang.
Willem Najoan dari Jobstreet by SEEK memperingatkan bahwa temuan tersebut menunjukkan urgensi tinggi. Menurutnya, perkembangan modus penipuan membuat pencari kerja harus lebih waspada dalam memeriksa kredibilitas perusahaan.
Hingga Oktober 2025, kategori Administration & Office Support menjadi yang paling sering dipalsukan. Banyak iklan palsu memanfaatkan popularitas pekerjaan admin online, data entry, hingga admin e-commerce yang kini sedang banyak diminati.
Selain itu, posisi staf gudang di sektor manufaktur dan logistik juga menjadi sasaran umum. Industri dengan kebutuhan tenaga kerja besar cenderung lebih mudah diproduksi ulang oleh para pelaku dalam bentuk lowongan palsu.
SEEK mencatat bahwa gabungan kategori entry-level seperti admin, sales, retail, hingga layanan umum menciptakan kelompok besar pencari kerja yang rentan. Hal itu mempermudah para penipu membuat iklan yang tampak sah meski sebenarnya berbahaya.
Laporan tersebut diakhiri dengan peringatan agar masyarakat lebih teliti menghadapi iklan lowongan, terutama yang menjanjikan proses cepat, syarat minimal, atau meminta pembayaran tertentu sebelum bekerja.
Kategori paling sering dipalsukan di Indonesia:
- Administration & Office Support
- Manufacturing, Transport & Logistics
- Retail & Consumer Products
- Trades & Services
- Hospitality & Tourism
(apn)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar