DENPASAR, Lensabali.id - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, terus melakukan pembersihan material sisa banjir di sejumlah titik memasuki hari keempat pascabencana.
Perbekel Kesiman Kertalangu, I Made Suena, menyampaikan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Denpasar untuk mengangkut barang-barang rusak akibat banjir, seperti kasur, kain, perabot rumah tangga, hingga tumpukan sampah di kawasan Jalan Siulan, Tohpati, salah satu lokasi terparah.
Dua truk dikerahkan untuk mengangkut sampah berukuran besar yang sejak Rabu (10/9) menumpuk di depan rumah warga.
Menurut Suena, pembersihan dilakukan bertahap karena saat ini masih dalam masa tanggap darurat, dengan prioritas utama penanganan pengungsi. Ia juga menyebut ada dua mobil yang terseret banjir dan masih berada di pinggir Jalan Siulan karena pemiliknya belum bisa mengevakuasi akibat sakit.
Hingga Jumat (12/9), sekitar 28 kepala keluarga masih bertahan di posko pengungsian Balai Banjar Tohpati. Bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan.
Data BPBD Bali mencatat ada enam posko pengungsian di Denpasar dengan total 188 orang terdampak, tersebar di SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Mertha Ubung, Banjar Dakdakan Peguyangan, Banjar Kesambi Kesiman, Pulau Misol, dan Banjar Tohpati.
Provinsi Bali sendiri telah menetapkan status tanggap darurat selama sepekan sejak Rabu (10/9), dengan fokus pada evakuasi korban serta pemenuhan logistik pengungsi. (ant/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar