DENPASAR, Lensabali.id – Gubernur Bali, Wayan Koster, menyerahkan hibah tanah aset Pemprov seluas 1.550 m² kepada Institut Seni Indonesia (ISI) Bali. Penyerahan ini dilakukan dalam rangkaian Festival Internasional Bali Padma Bhuwana V Tahun 2025 yang digelar di kampus ISI Bali. Menurut Koster, festival bertema “Cancala Bhuwana Candika (Glory Cosmic Godly)” ini sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru sekaligus menjadi ajang apresiasi seni-budaya yang melibatkan seniman nasional dan internasional.
Rektor ISI Bali, Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana, menyebut hibah lahan ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan kampus seni tersebut. “Hibah tanah ini akan menunjang peningkatan kapasitas ISI Bali dalam pengembangan sarana dan prasarana pendidikan,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa wisuda kali ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan atas keberhasilan lulusan yang siap berkarya sebagai seniman, desainer, dan intelektual seni.
Rektor ISI Bali, Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana, menyebut hibah lahan ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan kampus seni tersebut. “Hibah tanah ini akan menunjang peningkatan kapasitas ISI Bali dalam pengembangan sarana dan prasarana pendidikan,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa wisuda kali ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan atas keberhasilan lulusan yang siap berkarya sebagai seniman, desainer, dan intelektual seni.
.jpeg)
Kepercayaan publik terhadap ISI Bali, lanjutnya, terus meningkat. Tahun Akademik 2025/2026, kampus ini menerima 1.043 mahasiswa baru atau naik 19,2 persen dari tahun sebelumnya. ISI Bali juga meluncurkan Kurikulum ISI Bali Berdampak guna melahirkan lulusan kreatif, inovatif, peduli lingkungan, serta berakar pada kearifan lokal.
Pada wisuda ke-35, ISI Bali melepas 94 lulusan yang terdiri dari 30 sarjana terapan, 46 magister, dan 18 doktor. Acara turut dirangkai dengan penganugerahan Bali-Bhuwana Nata Kerthi Nugraha 2025 kepada sejumlah tokoh seni-budaya. Di akhir kegiatan, Gubernur Koster meninjau Teba Modern ISI Bali yang mengolah sampah organik sebagai upaya menciptakan kampus hijau berkelanjutan.(hms/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar