
DENPASAR, Lensabali.id - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali terus mendorong pemanfaatan teknologi pembayaran digital QRIS Tap untuk transportasi umum, sekaligus memperluas jangkauan QRIS lintas negara dengan melakukan uji coba di Jepang.
Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, mengungkapkan pihaknya telah mengantongi izin dari Bank Indonesia untuk layanan QRIS Tap dan telah ikut serta dalam uji coba QRIS lintas negara (cross border) di Jepang. Peluncuran resmi QRIS lintas negara di Negeri Sakura dijadwalkan dilakukan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 RI.
Untuk tahap awal, layanan ini baru mendukung transaksi outbound, yaitu pembayaran oleh warga negara Indonesia di Jepang. Sementara untuk inbound atau transaksi warga Jepang di Indonesia, prosesnya masih menunggu finalisasi bersama bank sentral Jepang.
Sebelumnya, BPD Bali menjadi satu-satunya BPD di Indonesia yang telah mengimplementasikan QRIS lintas negara di Malaysia, Singapura, dan Thailand, mencakup transaksi outbound maupun inbound. Transaksi di tiga negara tersebut berjalan lancar, baik dari sisi kecepatan maupun proses rekonsiliasi.
Data Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat, per Mei 2025 nilai transaksi QRIS lintas negara di Bali tumbuh 41% dibanding April 2025, dengan volume transaksi meningkat 32% pada periode yang sama. Nominal transaksi pada Mei diperkirakan mencapai Rp3 miliar dengan sekitar 12 ribu transaksi, sebagian besar berasal dari Malaysia.
Kehadiran QRIS lintas negara diharapkan dapat memperkuat perdagangan, mendukung sektor pariwisata, serta memberi dorongan bagi pelaku UMKM. Selain itu, langkah ini juga berpotensi meningkatkan stabilitas makroekonomi melalui pemanfaatan mata uang lokal dalam transaksi bilateral. (ant/ap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar