𝗣𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻𝗮𝗻 𝗣𝗦𝗘𝗟 𝗕𝗮𝗹𝗶 𝗗𝗶𝗽𝘂𝘀𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗔𝗿𝗲𝗮 𝗣𝗲𝗹𝗶𝗻𝗱𝗼, 𝗕𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗧𝗣𝗔 𝗦𝘂𝘄𝘂𝗻𝗴

DENPASAR, Lensabali.id - Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Bali menetapkan pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) akan berlokasi di kawasan PT Pelindo, Denpasar. Dengan keputusan ini, rencana sebelumnya yang mengarah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung resmi dibatalkan.

“Kami pastikan pembangunan PSEL tidak di TPA Suwung, tetapi ditempatkan di area Pelindo,” ujar Kepala DKLH Bali, I Made Rentin, saat rapat koordinasi bersama DPRD Bali di Denpasar, Rabu (1/10).

Lokasi yang dipilih berada di dekat pintu masuk Tol Pelabuhan Benoa, tepatnya di sisi kanan jalan samping Vihara Satya Dharma. Total tersedia lahan 16,5 hektare, di mana 6 hektare telah disetujui PT Pelindo untuk dimanfaatkan Pemprov Bali sebagai area pembangunan stasiun PSEL. Tahap awal, Pemprov Bali bersama Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung akan menandatangani kerja sama resmi dengan PT Pelindo.

Terkait target peluncuran proyek pada Oktober 2025 seperti yang direncanakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, Rentin menegaskan jadwal tersebut belum pasti karena Peraturan Presiden (Perpres) sebagai dasar hukum masih menunggu penerbitan.

Penetapan lokasi ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, di mana pemerintah pusat menyatakan dukungan penuh terhadap program pengelolaan sampah di Bali. “Dari 38 provinsi, hanya tiga yang menjadi prioritas, yakni Jakarta, Bali, dan Yogyakarta,” jelas Rentin.

Sebelumnya, Danantara mengumumkan rencana membangun PSEL di 33 titik di Indonesia, masing-masing berkapasitas mengolah 1.000 ton sampah per hari dengan nilai investasi Rp2–3 triliun per unit. Bali termasuk salah satu daerah yang diprioritaskan dalam program nasional tersebut. (nb/ap)